Home Gaya Hidup Sandiaga Uno Meyakini Emosi Feel Good dalam ICAD 2023 akan Menular

Sandiaga Uno Meyakini Emosi Feel Good dalam ICAD 2023 akan Menular

Jakarta, Gatra.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mengunjungi pameran desain dan seni kontemporer Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) 2023. Dalam kunjungannya ini Sandiaga menilai tema Manifesto Feel-Good Lab yang diusung oleh ICAD 2023 sebagai sesuatu yang sangat segar, kekinian, dan relevan dalam menghasilkan karya-karya ekonomi kreatif.

Tema ini, kataya, dapat menyampaikan pesan-pesan emosional yang dekat dengan masyarakat. "Saya yakin emosi itu menular. Ketika kita merasa feel good, kita bisa menyebarkan perasaan dan energi positif kepada orang lain di sekitar kita," katanya, Sabtu (11/11).

Baca Juga: ICAD Berikan Special Tribute kepada Benyamin Sueb

Menurutnya, lebih dari sekadar ajang rutin di Jakarta, ICAD bisa berpotensi sebagai agenda seni dan desain besar di Indonesia, sehingga bisa menjadi daya tarik wisata dunia di ibu kota. Sebab, karya-karya desain dan seni dari para seniman Indonesia bisa terus memberikan gagasan yang mendunia.

"Semoga ICAD bisa menjadi sumber inspirasi dan wawasan bagi kita semua. Mari manfaatkan platform seperti ICAD untuk memajukan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, sehingga mampu memberikan dampak bagi perekonomian rakyat," ujarnya.

ICAD 2023 diikuti sebanyak 54 pelaku kreatif atau seniman multidisipliner, kolektif, dan juga komunitas yang bergerak di berbagai bidang seni, terdiri desain, musik, budaya, dan material baru. Pada tahun ke-13 ini pameran mengusung tema Feel-Good Lab atau FGL. Aktivasi programnya di venue utama, berbagai venue partner, dan tempat publik di area Kemang melalui program Kemang 12730.

“Kami ingin memberi ruang bagi partisipan yang berasal dari beragam, baik seni, desain, musisi juga. Kami undang untuk menampilkan karya yang mengolah rasa,” kata Amanda Ariawan, Lead Curator ICAD 13.

Baca Juga: ICAD Tampilkan Karya Seni Mengolah Rasa

Ia menjelaskan, FGL ini bukan hanya selebrasi terhadap perasaan yang positif, tetapi pihaknya ingin mengajak publik untuk berpikir kritis terhadap perasaan FGL tersebut. Manifesto ini berfokus pada emosi positif saat bereksperimen, bermain, dan mengutak-atik atau tindakan yang mungkin berasal dari keingintahuan, keinginan, atau kebutuhan.

Menurut catatan Tim Kuratorial ICAD 13 yang terdiri atas para kurator muda, yakni Lead Curator Amanda Ariawan dan Guest Curator Prananda L. Malasan, manifesto “FGL” meyakini penciptaan kondisi merasa selaras dengan praktik karya yang dilakukan sehari-hari, mengenali hak-hak untuk mewujudkan perasaan sejahtera secara emosional.

89