Madinah, Gatra.com- Setelah kloter pertama mendarat, secara bergelombang disusul kloter jemaah haji berikutnya, Ahad, 12/5. Mereka menginap di hotel sekitar Masjid Nabawi, salah satunya di Makarim Al Mahboub sebanyak 556 jemaah. Mereka adalah dari embarkasi Surabaya, SUB (SV-5165) 371 jemaah dan SUB (SV-5229) 185 jemaah.

Kepala Sektor III Daker Madinah, Wahid Arbani terjun langsung menyambut jemaah di hotel Makarim. Menurut Wahid pihaknya sangat siap untuk menyambut jemaah. "Setelah apel pagi kami langsung bergerak untuk melakukan proses pengecekan, insya' allah kita sudah ready semua," katanya.

Sektor III sendiri menerima sekitar 17.000 jemaah yang tersebar di 23 hotel. "Para petugas haji Indonesia sektor tiga siap melayani jemaah haji Indonesia," tegasnya.

Jarak hotel di sektor tiga dari Masjid Nabawi menurut Wahid tidak terlalu jauh. "Paling jauh hanya 100 meter dari masjid Nabawi. Kami berharap jemaah haji bisa menjalankan ibadah nyaman dan baik. Salah satu tagline kami ramah lansia. Insya' allah ini menjadi komitmen kami untuk memberikan pelayanan terbaik terutam pada para lansia sehingga mereka menjadi haji dan hajah yang mabrur," katanya.

Melayani para lansia memang harus menjadi prioritas. Karena tidak hanya persoalan fisik saja yang menjadi perhatian, namun juga masalah psikis. Mereka bisa saja mengalami disorientasi.

Disorientasi ini juga yang dialami mBah Rupiah (mengaku 80 tahun) misalnya. Meskipun sudah sampai di Madinah, dia merasa belum naik pesawat. "Kulo dereng numpak pesawat. Nembe mbenjing kok numpake pesawat (Saya belum naik pesawat. Baru besok naik pesawatnya)," katanya saat ditanya pengalamannya naik pesawat.

Nenek 12 cicit tersebut juga tidak mengenal tempat tinggalnya. "Kulo saking Kepoh (Saya dari Kepoh)," katanya. Ketika ditanya kabupaten mana? "Nggih Kepoh niku (Ya Kepoh itu)," katanya. Mbah Rupiah bersama-sama jemaah dari Bojonegoro, Jawa Timur. Mungkin yang dimaksud mBah Rupiah adalah Kepohbaru, salah satu Kecamatan di Bojonegoro. Mugi (semoga) haji mabrur nggih (ya) mBah.