Home Politik Gibran Tunjukkan Ijazah S1 dari Singapura Usai Studinya Dipertanyakan di Media Sosial

Gibran Tunjukkan Ijazah S1 dari Singapura Usai Studinya Dipertanyakan di Media Sosial

Solo, Gatra.com - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menepis tudingan ijazah palsu yang beredar di media sosial. Di hadapan awak media, Gibran menunjukkan ijazahnya di Balai Kota Solo, Senin (29/11).

”Biar cepet selesai, ijazahnya ini. Kalau palsu kan pasti dipermasalahkan dari awal,” kata Gibran sembari menunjukkan ijazahnya.

Dalam ijazah ini tertulis nama Gibran Rakabuming Raka yang telah lulus dari University of Bradford of Singapore. Ijazah ini diterbitkan oleh University of Bradford English. Di surat itu tertera bahwa Gibran Rakabuming Raka telah lulus dari studi S1 Marketing pada 13 November 2010 dari University of Bradford.

Selain ijazah, GIbran juga menunjukkan surat keputusan yang menyatakan ijazah tersebut setara dengan S1. Surat ini diterbitkan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan. Surat ini ditetapkan dan ditandatangani pada 8 Agustus 2019.

Sebelumnya, ramai tudingan yang dilontarkan kepada Gibran di media sosial. Akun X @DokterTifa sempat mencolek akun X milik Gibran pada Minggu (19/11). Ia menyebut Gibran tak pernah kuliah di University of Technology Sydney (UTS) Insearch Sydney, Australia.

Tifa menyatakan Gibran hanya menjalani kursus untuk persiapan masuk ke UTS. Dirinya juga mempertanyakan di negara mana Gibran berkuliah. Namun soal studi di UTS, Gibran tak memberi penjelasan detail.

Saat ditanya apakah ini sebagai bentuk black campaign terhadap dirinya, Gibran tak menanggapi. Gibran menganggap hal ini bukan perkara perkara serius. "Biasa. Makanya tak bawakan ijazahnya. Enggak, ini saya anggap lucu-lucuan aja,” ujarnya.

Pasangan Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini juga mengungkap bahwa dirinya mendapat teror secara pribadi sejak beberapa waktu lalu. Namun ia tak mempermasalahkan hal itu.

"Relawan saya juga diintimidasi. Biasa aja. Banyak (intimidasi). Kalau dari kami santai-santai saja. Kalau ada hal-hal yang tidak wajar silakan dilaporkan aja,” ujarnya.

137