Gaza, Gatra.com - Seorang pejabat senior Hamas menyatakan siap melepaskan semua tentara Israel yang ditawannya, sebagai imbalan atas semua tahanan Palestina yang ditahan di Israel juga dikeluarkan, di tengah negosiasi memperpanjang gencatan senjata di Gaza, pada hari Rabu (29/11).
AFP, Rabu (29/11) melaporkan, pejabat Hamas dan mantan menteri kesehatan Gaza Bassem Naim mengatakan kelompok itu sedang melakukan “negosiasi keras” untuk memperpanjang gencatan senjata, yang dijadwalkan berakhir Kamis pagi, setelah jeda pertempuran selama enam hari.
“Kami siap membebaskan semua tentara sebagai imbalan atas semua tahanan kami,” kata Naim pada konferensi pers di Cape Town, saat berkunjung ke Afrika Selatan.
Militan Gaza menawan sekitar 240 tawanan dari Israel selatan dalam serangan tanggal 7 Oktober yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Baca Juga: Pembebasan Sandera di Gaza Menjelang Negosiasi Kelanjutan Gencatan Senjata
Sebagai tanggapan, Israel melancarkan kampanye udara dan darat yang menurut pemerintah Hamas telah menewaskan hampir 15.000 orang, sebagian besar juga warga sipil.
Enam puluh sandera Israel dan 180 tahanan Palestina telah dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata, demi kebahagiaan keluarga mereka.
Di antara para sandera yang masih ditahan Hamas adalah tentara yang dikecualikan dari perjanjian pertukaran, dan gerakan militan kemungkinan akan menggunakan hal itu sebagai alat tawar-menawar yang penting.
Pada tahun 2011, lebih dari 1.000 warga Palestina ditukar dengan tentara Israel Gilad Shalit, yang telah ditawan oleh Hamas lima tahun sebelumnya.
Kelompok aktivis mengatakan ada lebih dari 7.000 warga Palestina di penjara-penjara Israel, --banyak dari mereka jauh lebih berpengaruh dibandingkan anak-anak dan perempuan, yang dibebaskan sejauh ini.
Hamas pada bulan Oktober telah menuntut Israel membebaskan semua tahanan Palestina, dan pada saat itu mereka menawarkan untuk melepaskan semua sandera sebagai imbalannya.
Usulan baru ini muncul ketika upaya intensif untuk memperpanjang penghentian permusuhan, dengan sumber yang dekat dengan kelompok militan tersebut mengatakan Hamas jika bersedia memperpanjang gencatan senjata selama empat hari lagi, dan membebaskan lebih banyak sandera Israel.
“Kami mencoba dengan para mediator untuk merundingkan gencatan senjata permanen,” kata Naim.
Baca Juga: Hamas Bersedia Perpanjang Gencatan Senjata selama 4 Hari
Sebelumnya tentara Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki laporan sayap bersenjata Hamas bahwa seorang bayi berusia 10 bulan yang disandera, saudara laki-lakinya yang berusia empat tahun, dan ibu mereka semuanya tewas di Gaza.
“Kami telah mengonfirmasi dua hingga tiga minggu lalu bahwa 60 warga Israel tewas akibat pemboman Israel dan masih berada di bawah reruntuhan,” kata Naim.
“Wanita itu dan kedua anaknya termasuk di antara mereka, saya dapat memastikannya,” tambahnya.