Pati, Gatra.com - Kapal yang bersandar di muara Sungai Juwana, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, menjadi sorotan pada musim penghujan. Dikhawatirkan, kapal yang terparkir menghambat aliran air dan memicu banjir.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, Martinus Budi Prasetyo menilai, persoalan tersebut dapat terselesaikan, jika kolam tambat kapal beroperasi.

"Persoalan parkir kapal di Juwana masih tetap menjadi atensi. Kementerian PUPR bersama DPR RI, dan kementerian lainnya sudah berkunjung untuk melihat tambat kapal di Juwana itu," ujarnya, Jumat (1/12).

Diakui, jika ada program untuk menyelesaikan persoalan parkir kapal di Juwana. Namun pihaknya tidak bisa menjelaskan secara rinci karena bukan ranahnya.

"Jadi ada program untuk membuat kolam tambat kapal dan juga pembersihan kapal yang masih berlabuh di Muara Sungai Juwana, tapi kami hanya tahu saja kalau ada agenda itu," jelasnya.

Diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati telah mengeluarkan anggaran Rp43 miliar yang dialokasikan secara bertahap. Anggaran tersebut digunakan untuk membangun turap dermaga atau dinding penahan, pembangunan jalan, hingga pengerukan kolam tambat.

Hanya saja puluhan miliar rupiah untuk membangun kolam tambat di Pulau Seprapat Juwana itu, masih jauh dari cukup untuk merampungkan proyek yang telah berlangsung bertahun-tahun.

Mengingat, pengerjaan kolam tambat ini diproyeksikan menelan anggaran sebesar Rp70 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Pati, Teguh Widyatmoko mengaku belum bisa memastikan kelanjutan pengerjaan kolam tambat kapal tersebut. "(Pengerjaan kolam tambat kapal) masih menunggu alokasi anggaran," ucapnya dalam kesempatan terpisah.