Jakarta, Gatra.com – FENIX360 Indonesia mendukung upaya pemberdayaan seniman Indonesia dan memberikan peluang yang lebih besar untuk memaksimalkan pendapatan dari usaha kreatif atau karya seni yang mereka hasilkan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, FENIX360 yang merupakan platform atau aplikasi media sosial (Medsos) inovatif pertama di dunia yang berpusat pada seniman dan menetapkan standar baru dalam sektor seni dan kreatif, diluncurkan di Indonesia.
Aplikasi FENIX360 diluncurkan di Indonesia karena Indonesia dikenal mempunyai aneka budaya yang dinamis dan talenta di bidang kretif termasuk seni yang melimpah dan luar biasa.
“Generasi muda Indonesia yang dinamis dan perannya dalam teknologi global menjadikan Indonesia sebagai titik awal yang ideal untuk platform revolusioner kami,” kata Allan Klepfisz, CEO FENIX360, dalam acara peluncuran FENIX360 di Jakarta, Selasa (12/12).
CEO FENIX360 Asia Pasifik, Sandy Monteiro, menambahkan, sebagai pusat aktivitas media sosial, Indonesia sudah siap untuk melakukan perubahan paradigma.
“FENIX360 akan mendefinisikan ulang ekonomi kreator, dengan memprioritaskan kemandirian finansial bagi para seniman,” ujarnya.
Ia menjelaskan, FENIX360 memberikan kesempatan bagi beragam kreator, mulai dari musisi hingga desainer, untuk memperoleh bagi hasil yang substansial dari iklan dan transaksi lainnya, termasuk penjualan merchandise dan live streaming. Platform ini memupuk hubungan yang lebih dalam antara artis dan penggemar, sehingga menguntungkan keduanya.
Platform yang berpusat pada pengguna ini mengintegrasikan konten dari berbagai sumber, seperti YouTube, Instagram, dan Facebook. Platform ini juga menawarkan pengalaman yang komprehensif bagi pengguna dan penggemar.
“FENIX360 mengalihkan fokus dari platform ke artis, menciptakan lingkungan holistik bagi para artis untuk memamerkan dan memonetisasi karya mereka,” ujar Allan Klepfisz.
Menurutnya, FENIX360 bukan hanya sebuah aplikasi, namun juga merupakan sebuah gerakan untuk mengubah lanskap artistik. “Peluncuran versi Bahasa Indonesia menggarisbawahi komitmen kami terhadap relevansi lokal dan jangkauan global,” ujarnya.
Platform ini akan merayakan peluncurannya di negara-negara utama dengan acara-acara langsung dan mempromosikan bakat-bakat lokal dan internasional. Kolaborasi dengan influencer dan artis lokal akan menyesuaikan FENIX360 dengan setiap pasar dan meningkatkan daya tariknya.
“FENIX360 sangat ingin bermitra dengan para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, untuk meningkatkan ekonomi kreatif. Indonesia Tourism Fund akan menjadi fokus utama di Indonesia,” katanya.
Setelah diluncurkan, FENIX360 akan berekspansi ke seluruh ASEAN, dengan acara yang direncanakan di Malaysia, Filipina, dan Singapura pada awal tahun 2024.
“Aplikasi FENIX360 sekarang tersedia di fenix360.com dan di platform iOS dan Android secara global,” katanya.
Peluncuran platform FENIX360 ini dihadiri sejumlah musikus Indonesia, di antaranya band metal asal Garut, Voice Of Baceprot (VOB); dan beberapa vokalis band Tanah Air, yakni Yanto Hermanto (Angkasa) dan Dedi Irawan atau Dide (Hijau Daun), serta drumer ST12, Pepep.