Pagaralam, Gatra.com - Satu grup pendaki asal provinsi Jambi yang muncak di Gunung Dempo kota Pagar Alam, Sumatera Selatan terpaksa dievakuasi dari kawasan puncak gunung Dempo Senin malam (25/12).
Tim penyelamat Badan Registrasi Gunung Api Dempo (Brigade) kota Pagar Alam melakukan evakuas tersebut lantaran dua di antara 5 orang terkena gejala serangan hawa dingin ekstrim atau hipotermia di jalur pendakian.
Adapun identitas kelima pendaki tersebut adalah, Muhammad Al Fajri, Ratna Juwita, Yuli Apriani, Fikri Ramadhan dan Rama Aditya. Sedangkan yang terkena hipotermia adalah Ratna dan Rama.
Kelimanya berhasil dievakuasi oleh tim rescue Brigade, setelah mendapat informasi dari keluarga pendaki yang mengabarkan kondisi mereka yang sangat membutuhkan pertolongan karena gejala hipotermia. Dua di antara lima pendaki tersebut tidak mampu meneruskan perjalanan turun dari puncak gunung.
Anggota Brigade yang mendapat informasi tersebut sekira pukul 23.00 WIB langsung bergerak menuju puncak Dempo dan tiga jam kemudian berhasil menemukan grup pendaki asal Jambi tersebut, tengah berusaha turun dari kawasan puncak gunung dengan memapah dua temannya yang terkena serangan hipotermia.
"Benar malam tadi kami berhasil menyelamatkan lima orang pendaki asal Jambi dimana dua orang di antaranya terkena hipotermia dan saat ini kondisi kelimanya sudah baik-baik saja," ujar ketua Brigade Arindi Selasa (26/12).
Ia menduga serangan hipotermia ini terjadi karena kawasan puncak gunung Dempo tempat para pendaki tersebut berkemah, tengah dilanda hujan lebat. Sehingga menyebabkan suhu di puncak gunung turun drastis di tambah kurangnya kesiapan fisik serta perlengkapan mendaki, yang diduga turut menjadi penyebab kejadian ini.
"Saat kami temukan kaki dan tangan dua orang pendaki tersebut sudah memutih dan melepuh yang kami kira karena sarung tangan maupun sepatu mereka basah akibat hujan dan tidak punya cadangan untuk menggantinya," ucapnya
Ditambah suhu dingin di kawasan puncak dan terpaan hujan membuat pakaian mereka basah. Akibatnya para pendaki tersebut mengalami kondisi seperti itu.
Arindi mengimbau agar masyarakat yang ingin melakukan pendakian dan bermalam di kawasan puncak gunung Dempo untuk mempersiapkan kondisi fisik yang prima, serta memiliki perlengkapan pendakian yang standar dan memadai lantaran medan pendakian yang cukup curam.
"Saat ini kondisi cuaca berada di musim penghujan membuat suhu kawasan puncak gunung Dempo menjadi jauh lebih dingin," jelasnya.
Belum lagi kondisi gunung Dempo sejak dua tahun lalu masih berada pada level II Waspada, maka diharapkan agar para pendaki tidak melakukan aktifitas dekat bibir kawah radius 1 kilometer.
"Kepada masyarakat yang hendak mendaki dan camping ke puncak Dempo kami imbau untuk mempersiapkan fisik dan perlengkapan yang standar pendakian sebab saat ini suhu di sana jauh lebih dingin, karena sering terjadi hujan. Selain itu larangan mendaki kawasan bibir kawah juga harap menjadi perhatian untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan," katanya.