Home Lingkungan Hujan Belum Merata, 625 Jiwa Kekurangan Air Bersih

Hujan Belum Merata, 625 Jiwa Kekurangan Air Bersih

Karanganyar, Gatra.com - Sebanyak 625 jiwa asal empat desa/kelurahan di Kabupaten Karanganyar, Jateng masih mengandalkan bantuan air bersih, meski musim kemarau sudah berlalu. Di wilayah mereka, sumber-sumber air belum terisi cukup air hujan.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Hendro Prayitno mengatakan dropping air bersih masih disalurkan ke Dusun Manggis Rt 01/Rw I Kelurahan Lalung Kecamatan Karanganyar, Dusun Cinet Rt 06/Rw II Desa Bulurejo Kecamatan Gondangrejo, Dusun Tangkilan Rt 02/Rw III Desa Karangmojo Kecamatan Tasikmadu dan Dusun Purisari Rt 01/Rw VII Desa Balong Kecamatan Jenawi.

"Tiap titik terdapat ratusan jiwa. Totalnya ada 625 jiwa dari 202 KK. Sejak kemarau sampai sekarang masih didropping air. Di musim hujan ini, sumber air belum mencukupi. Debitnya masih kecil. Sumur timba belum bisa diandalkan. Sehingga minta bantuan air bersih," katanya.

Tiap titik diberi sampai dua kali pengiriman per hari. Bantuan tak hanya dari BPBD namun juga dari 17 instansi pemerintah dan non pemerintah. Antara lain PUDAM Tirta Lawu, Margomulyo FC, Satlantas Karanganyar, Caleg, KORPRI dan pendamping desa.

Ia menyarankan warga di empat desa itu mengajukan pemasangan pipa air PUDAM. Sebab, sarana Pamsimas juga belum ada.

"Misalnya di Kampung Manggis Lalung. Mereka di wilayah kota namun belum ada jaringan PUDAM ke sana. Dengan pengajuan kolektif, tentunya bisa dibuatkan jaringan," katanya.

Jika dihitung, penyaluran air bersih pada tahun ini sampai 27 Desember 2023 ke 11 kecamatan mencapai 2,7 juta liter yang diangkut 429 tangki. Airnya disalurkan ke 5.212 jiwa dari 1.614 KK.

Sementara itu Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar, Yoppy Nursendy mengatakan selain selain permintaan bantuan air bersih untuk kebutuhan MCK, juga ada pengajuan bantuan untuk pertanian.

"Terutama yang banyak mengajukan dari wilayah 4j (Jumantono, Jumapolo, Jatiyoso, Jatipuro). Tapi belum bisa dipenuhi karena BPBD fokus dropping air untuk kebutuhan sehari-hari bukan untuk sektor pertanian," katanya.

122