Jakarta, Gatra.com - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Maxi Rondonuwu mengatakan penyakit Polio disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi Polio lengkap.
Lingkungan yang kotor dan pola hidup yang tidak sehat merupakan faktor risiko penularan Polio. Polio juga dapat menular melalui lingkungan yang tercemar misalnya tinja yang mengandung virus Polio. Dan virus ini dapat hidup di air dan tanah selama beberapa waktu.
Virus ini masuk ke tubuh manusia dan berkembang disaluran pencernaan kemudian menyerang sistem saraf. Dan kelumpuhan permanen akibat Polio juga dapat terjadi, hal ini dapat dicegah dengan pemberian imunisasi Polio lengkap.
Pencegahan Polio dapat dilakukan dengan lima dosis vaksin Polio lengkap. Pemberian vaksin Polio tetes (OPV) 1 di usia satu bulan; Polio tetes (OPV) 2 di usia dua bulan; polio tetes (OPV) 3 di usia tiga bulan; Polio tetes (OPV) 4 dan Polio suntik (IPV) 1 di usia empat bulan; dan Polio suntik (IPV) 2 di usia sembilan bulan.
"Kombinasi vaksin polio tetes dan vaksin polio suntik ini diberikan untuk mengoptimalkan pengembangan kekebalan terhadap semua virus Polio," kata Maxi, Jumat (12/1).
Tempat pelayanan imunisasi Polio tersedia di puskesmas, posyandu, lembaga pendidikan seperti PAUD, TK, SD/Sederajat, dan pos immunisasi lainnya yang dibawah koordinasi puskesmas.
Kementerian Kesehatan juga tengah mempersiapkan Sub Pekan Imunisasi Nasional (SUB PIN) dalam rangka penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio. Yakni berupa pemberian imunisas polio tetes tambahan kepada sasaran usia 0-7 tahun, termasuk pendatang dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.
Kegiatan ini dilaksanakan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kabupaten Sleman Provinsi DIY dengan 2 putaran, dimulai pada 15 Januari 2024.
Mesing-masing putaran Sub PIN dilaksanakan dalam waktu 1 minggu dengan jarak minimal antar putaran adalah satu bulan. Sub PIN putaran 2 dimulai pada 19 Februari 2024. Target cakupan sekurang-kurangnya adalah 95% untuk masing-masing putaran.
Reporter: Anggi Fajar Syahp