Gaza, Gatra.com - Sedikitnya 24 warga sipil Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, tewas dan lainnya terluka, dalam serangan udara Israel yang menargetkan sebuah sekolah yang menampung orang-orang terlantar di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah, Sabtu pagi.
Wafa Palestina melaporkan, Sabtu (27/7), sumber-sumber lokal mengatakan bahwa pesawat tempur Israel menyerang sekolah tersebut, yang terletak di sebelah barat Deir al-Balah, yang mengakibatkan puluhan korban jiwa. Sedikitnya 24 orang meninggal dunia dan banyak lainnya menderita luka parah.
Layanan darurat dan tim pertahanan sipil saat ini tengah berupaya menyelamatkan para korban dari reruntuhan. Jumlah korban tewas mungkin bertambah seiring berlanjutnya operasi pencarian dan penyelamatan. Para korban luka telah dibawa ke Rumah Sakit Al-Aqsa, yang kini sudah penuh dengan korban.
Israel telah melancarkan perang genosida di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, yang sejauh ini mengakibatkan tewasnya 39.175 orang, yang sebagian besar adalah wanita dan anak-anak. Selain itu, 90.403 orang terluka, menurut data awal.
Ribuan orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan, sementara tim penyelamat dan medis tidak dapat menjangkau banyak korban.
Hamas mengutuk serangan Israel
Hamas mengatakan bahwa pembantaian di Sekolah Khadija adalah kejahatan yang menegaskan keterasingan musuh Israel dari semua nilai kemanusiaan, dan penentangannya terhadap semua hukum perang.
“Pendudukan terus melakukan pembantaian terhadap warga sipil tanpa pencegahan apa pun dan dengan perlindungan kriminal yang diberikan oleh pemerintah Amerika,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Kami menyerukan kepada masyarakat internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk menghentikan kebijakan diam dan mengambil langkah-langkah untuk memaksa pendudukan menghentikan kejahatannya,” tambah kelompok itu.