Karanganyar, Gatra.com - KPU Kabupaten Karanganyar, Jateng didesak menyediakan TPS pemilu 2024 ramah disabilitas. Jangan sampai kaum difabel golput gara-gara TPS sulit diakses.
Ketua Persatuan Penyandang Cacat Indonesia (PPCI) Karanganyar, Supriyono menyebut ada sekitar 3.000 orang difabel di Bumi Intanpari, sebutan Kabupaten Karanganyar. Dari jumlah itu, tiga persen tidak nyoblos alias golput pada pemilu 2019. Alasannya, mereka sulit mengaksesnya. Ada pula yang memilih golput karena tak ada yang mengantar.
"Mbok ya besok milih TPS itu jangan rumah yang ada undak-undakannya (tangga). Permudah akses kami," kata Supriyono, Jumat (3/2).
Ia menyayangkan ratusan disabilitas pada pemilu 2019 akhirnya golput. Bukannya mereka apatis, melainkan keadaan yang kurang memungkinkan mendatangi TPS atau TPS yang tak ramah disabilitas.
Ia mengakui KPU jelang pemungutan suara pemilu 2024 mengundang dirinya dan komunitas lainnya dalam rangka sukses pemilu. Dalam forum tersebut, ia menyampaikan agar disabilitas mendapat prioritas memilih dan memudahkan akses di TPS.
Komisioner KPU Karanganyar Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan Sumber Daya Manusia Devid Wahyuningtyas mengungkapkan, dalam Pemilu 2019 lalu, partisipasi masyarakat dalam pemilu ditargetkan 75 persen dari jumlah penduduk. Dari target tersebut tercapai 77,5 persen. Untuk pemilu 2024 nanti, ditargetkan meningkat menjadi 79,5 persen.
Kalangan disabilitas menjadi salah satu sasaran utama sosialisasi agar mendongkrak partisipasi. Ia memastikan pemilihan lokasi TPS memperhatikan akses disabilitas. Saat hari pemungutan suara nanti, akan dipasang priority seat bagi penyandang disabilitas maupun lansia berkebutuhan khusus.
"Prinsip kami disabilitas menjadi prioritas. Itu komitmen KPU Karanganyar," katanya.
Di priority seat, kalangan disabilitas yang duduk di kursi itu bakal didahulukan mencoblos dan dilayani kebutuhannya untuk nyoblos. Misalnya pendamping yang membantunya memilih.
"Template braile hanya tersedia untuk surat suara pilpres dan DPD. Tapi tidak ada untuk DPRD provinsi, kabupaten/kota dan DPR. Boleh pakai pendamping dengan syarat ketentuan yang berlaku," katanya.
Priority seat juga dipakai bagi tunarungu agar dirinya diketahui petugas KPPS yang memanggil namanya.
"Kami memaksimalkan layanan disabilitas hanya di TPS. Kalau perjalanan dari rumah ke TPS, kami berharap lingkungan sekitar ikut mendukung," katanya.
Lebih lanjut dikatakan, Kabupaten Karanganyar tak membuka TPS khusus di pemilu 2024. Sebenarnya ada potensi membukanya di Pondok Pesantren (Ponpes). Namun para santri memilih pindah memilih di TPS terdekat ponpes.
"Kalau pindah memilih, ia memilih nyoblos di TPS terdekat. Masuknya ke DPTb. Per 21 Januari 2024, pindah memilih masuk Karanganyar sekitar 6.000 pemilih sedangkan yang keluar domisilinya sekitar 5.000 pemilih," katanya.