Jakarta, Gatra.com - Hingga sesi ke dua Debat Pilpres ke lima yang diinisiasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) suasana yang terpantau di arena masih terasa dingin. Tidak ada sindiran, atau saling lempar ide terkait tema debat yang kali ini mengangkat isu soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, SDM, dan inklusi.
Para kandidat calon presiden terlihat sangat berhati-hati saat menyampaikan visi misi, juga saat sesi ke dua ketika diberi waktu untuk memberikan tanggapan, mereka terlihat menjaga intonasi dan menahan diri untuk tidak melepaskan kritikan pedas terhadap peserta lainnya.
Ini berbeda dengan debat para calon presiden beberapa pekan sebelumnya yang panas dan penuh dengan sindiran. Sehingga debat terakhir ini terasa kurang gereget.
Misalnya saat Capres Anies Baswedan diminta menjelaskan soal tema Pendidikan, dengan kugas ia memaparkan gagasannya, tanpa menyenggol pihak lain. Capres Prabowo yang kemudian diminta menanggapi uraian Anies juga memberikan jawaban yang menguatkan.
"Saya setuju dengan paparan pak Anies, mungkin karena beliau dulu penah jadi Menteri Pendidikan" ujar Prabowo yang tampil dengan tenang.
Ademnya debat di awal sesi ini juga sesuai pernyataan dua orang Capres sebelumnya, yang memilih untuk tidak terlalu agresidef. Capres Ganjar Paranowo misalnya, mengaku tidak akan ofensi di debat klali ini.
"Sebenarnya biasa saja defense, ofensif atau netral itu hanya statement saja," ujarnya di Gedung High End Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Ahad, 4 Februari 2024.
Ganjar mengaku akan fokus pada tema yang dibahas dan pertanyaan yang disampaikan dalam debat nanti. Ganjar juga ingin capres lainnya menjawab lugas jika ditanya soal data.
"Saya cukup hanya memastikan sebuah pernyataan, pertanyaan, ataupun jawaban nanti benar adanya. Terus kalau ada data itu seperti apa dijawabnya, benar atau enggaknya, lebih baik seperti itu agar cara-cara ini bisa mengedukasi publik," jelasnya.
Sedangkan Anies Baswedan Capres nomor urut 1 juga menekankan hal-hal substanstif dalam debat. “Sebenarnya yang dipaparkan adalah fakta, yang dipaparkan adalah pandangan yang bisa didiskusikan, bisa dibahas semuanya masalah kebijakan dan pada saat perdebatan di situlah kesempatan buat menyampaikan pandangan,” ungkapnya.
Dinginnya debat ini juga diakui salah satu undangan yang hadir di ruang penyelenggaraan, di Jakarta Convention Center itu. Nara sumber itu mengaku ngantuk mengikuti perdebatan terakhir yang awalnya ia kira akan penuh dengan perdebatan sengit.
" Ini omon-omon, bukan debat," katanya.