Sydney, Gatra.com - Wisatawan di Indonesia diperingatkan untuk lebih berhati-hati menjelang pemilihan umum yang memanas pada bulan Februari ini.
Dikutip NZ Herald, Rabu (6/2), negara tetangga Australia mengeluarkan peringatan baru kepada wisatawan.
Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia memperbarui peringatannya melalui situs Smart Traveler kemarin, dan meminta wisatawan untuk menghindari terjadinya unjuk rasa politik dan kemungkinan protes, yang diperkirakan terjadi menjelang tanggal 14 Februari, ketika 200 juta warga Indonesia akan datang ke tempat pemungutan suara.
Peringatan tersebut ditujukan ke wisatawan bahwa mungkin akan terjadi gangguan perjalanan dan terbatasnya akses ke area umum.
“Hindari protes dan demonstrasi dan pantau media lokal untuk mengetahui perkembangan terkini,” demikian bunyi nasehat tersebut.
Di daerah seperti perkotaan Sumatera, Jakarta dan Bali dapat terjadi sejumlah demonstrasi dan unjuk rasa secara spontan, dan diperkirakan akan terjadi persaingan secara ketat antara kandidat calon presiden Anies Baswedan, Jenderal Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.
“Persyaratan perjalanan dapat berubah dalam waktu singkat, termasuk perjalanan ke Bali dan Jakarta melalui udara, darat, atau laut. Hubungi penyedia perjalanan Anda dan pantau media untuk mengetahui rincian terkini,” demikian bunyi nasehat yang diperbarui.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru (MFAT) belum memperbarui peringatannya bagi wisatawan yang menuju ke Indonesia, namun mengingatkan peringatan umum mengenai kerusuhan sipil di halaman Safe Travel di negara tersebut, dengan menyatakan bahwa “demonstrasi, yang sering kali berskala besar,” merupakan ciri di Indonesia, terutama di kota-kota besar.
Diketahui, para pendukung kandidat tersebut telah terjadi kekerasan pada pemilu sebelumnya, yang menyebabkan penutupan jalan-jalan utama dan transportasi umum di seluruh Jakarta dan lebih dari 40.000 polisi dikerahkan di ibu kota pada tahun 2019.
“Sebagian besar demonstrasi berlangsung tanpa insiden, namun kami menyarankan warga Selandia Baru untuk menghindari semua demonstrasi, demonstrasi, dan kerumunan besar karena berpotensi berubah menjadi kekerasan jika tidak ada peringatan,” bunyi peringatan tersebut.
Juru bicara MFAT mengatakan tidak ada perubahan pada pengaturan perjalanan apa pun yang diketahui pada tahap ini.
Saran umum ini masih berlaku, bersamaan dengan peringatan tentang ketidakstabilan politik dan seismik yang sedang berlangsung di negara-negara kepulauan, yang beragam dan tersebar.
Meskipun baru-baru ini terjadi gempa bumi dan peringatan teror, Indonesia menjadi tujuan utama wisatawan Kiwi dan Australia.