Karanganyar, Gatra.com - Jumlah kursi DPRD Kabupaten Karanganyar, Jateng milik Partai Golkar diprediksi merosot di pemilu 2024. Tiga caleg petahana ditengarai gagal mempertahankan kursinya.
Pengurangan tiga kursi membuat Partai Golkar Karanganyar menyisakan sembilan kursi saja. Tiga kursi itu di periode 2019-2024 milik Aan Shopuanudin dari Dapil II, Sari Widodo dari Dapil III dan satu lagi dari Dapil II.
Hilangnya kursi miliknya, ditanggapi serius oleh Aan Shopuanudin. Ia menyayangkan orang-orang brilian harus terdepak.
"Mereka itu (caleg incumbent Golkar yang gagal pileg 2024) senior, idealis dan visioner. Sangat disayangkan kalah di pemilu," katanya kepada wartawan, Kamis (22/2).
Pria yang menjabat Wakil Ketua DPD II Partai Golkar sekaligus Sekjen Barisan Muda KOSGORO Jawa Tengah ini mengakui pertarungan merebut kursi legislatif di pemilu 2024 sengit. Ia padahal sudah merintis strategi pemenangan selama mewakili rakyat lima tahun terakhir. Ia juga bermitra dengan salah satu caleg potensial DPRD provinsi Jawa Tengah.
"Saya rasakan betul ini pertarungan sengit. Semua caleg petarung handal," katanya.
Kekalahannya di pemilu 2024 dijadikan materi evaluasi yang akan disampaikannya ke internal partai.
Sementara itu mantan Wakil Ketua DPRD Karanganyar periode 2014-2019 sekaligus politisi senior Partai Golkar Karanganyar, Eko Setiono menyebut kalah menang di pemilu bagian dari dinamika politik. Jika kursi DPRD direbut, hal itu tidak lantas kesalahan ketua partai yang tidak becus mengurus organisasi.
"Wajar-wajar saja. Kalau ada yang naik (perolehan kursi DPRD) pasti ada yang turun. Tidak lantas itu kesalahan ketua partai," katanya.
Meski jadi sembilan kursi saja, Eko mengatakan Golkar tetap punya tiket mengusung cabup cawabup di Pilbup Karanganyar 2024. Dengan sembilan kursi, partai Golkar meraup minimal 20 persen porsi parlemen untuk bisa mengusung calon kepala daerah secara mandiri.
Ketua Harian DPD I Partai Golkar Jawa Tengah sekaligus Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu), Wihaji mengatakan, akan menggelar pleno dan meminta laporan masing-masing kota/kabupaten dalam pemilu 2024. Termasuk apabila perolehan kursi keterwakilan di DPRD naik atau turun, dia akan menerima laporan tersebut.
"Nanti akan kita lihat. Kita pasti adakan pleno. Kita rapat kita minta laporan masing-masing DPD. Nanti kita lihat. Tapi kita tetap positif thingking. Kita menghormati teman-teman caleg bagaimana beratnya berjuang di lapangan," katanya.
Dia mengapresiasi kinerja masing-masing caleg dalam pemilu 2024. Terkait evaluasi hasil pemilu 2024, dia mengatakan tetap menunggu hasil rekapitulasi KPU. Menurutnya, masing-masing daerah memiliki karakteristik dan masalah sendiri. Hal ini yang berpengaruh terhadap perolehan kursi DPRD.