Home Teknologi Potensi AI dalam Bisnis Perikanan dan Kelautan

Potensi AI dalam Bisnis Perikanan dan Kelautan

Jakarta, Gatra.com – Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) saat ini telah merambah ke berbagai industri, termasuk sektor bisnis perikanan serta kelautan. Demikian benang merah dari talkshow “Bagaimana Kinerja Bisnis Perikanan dan Kelautan Setelah Disentuh Artificial Intelligence” gelaran BINUS Graduate Program dan Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung. 

Sudah ada beberapa perusahaan global yang menggunakan kekuatan AI untuk menentukan porsi pakan berdasarkan pola pergerakan ikan di tempat penyimpanan tertentu.

Selain itu, sudah ada banyak riset yang mengeksplorasi penggunaan AI untuk membantu pengelolaan bisnis perikanan dan kelautan. Bahkan, hasil riset tersebut sudah banyak diaplikasikan oleh perusahaan.

“Untuk salah satu contohnya, di Jepang ada perusahaan [Umitron Corporation] yang punya teknologi real-time monitoring dengan AI untuk memantau pergerakan ikan supaya bisa memberikan porsi pakan yang tepat,” kata Dr. Suryadiputra Liawatimena, S.Kom., Pgdip.App.Sci., dosen spesialis S3 Automotive & Robotics Engineering pada BINUS Graduate Program, dalam keterangan pers, Selasa (5/3).

Suryadiputra sebagai narasumber dalam talk show yang berlangsung di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad Bandung, lebih lanjut menyampaikan, teknologi tersebut dipakai bisnis pemasok ikan bekerja sama dengan franchise restoran sushi terkenal di Jepang.

Empat narasumber lainnya, yakni Ketua Program Studi Magister Ilmu Perikanan, FPIK Unpad. Dr. Ir. Iskandar, M.Si.; perwakilan PT SISCO Indonesia, Ir. Nirwan Harahap; perwakiln PT Bogatama Marinusa (Bomar), Chin Tigor Chendarma; dan Area Manager e-Fishery sekaligus mahasiswa Pascasarjana di FPIK Unpda, Shafwan Hariz, S.Pi.; sependapat dengan Suryadiputra.

Menurut mereka, penggunaan AI untuk bisnis perikanan dan kelautan ini bisa membawa potensi yang menarik bagi perkembangan industri di sektor tersebut.

“Harus diakui, potensi penggunaan AI di bisnis perikanan dan kelautan ini memang menarik. Tapi, kita juga harus cari tahu bagaimana dampaknya bagi para pelaku usaha dan pekerja di industri itu sendiri,” ujar Nirwan.

Tigor Chendarma menambahkan, PT Bomar selalu mengikuti perkembangan teknologi. Pihaknya meilai, peranan AI sangat menarik untuk di-explore lebih lanjut dan mendalam.

“Apalagi, dalam konteks operasional PT Bomar yang setiap harinya bisa memproduksi berton-ton udang, sehingga efisiensi itu kunci utama,” katanya.

Shafwan Hariz mengharapkan para peserta diskusi mendapatkan insight baru untuk diterapkan dalam riset atau bisnis mereka kelak. “Rasanya senang dan terhormat sekali saya bisa diundang jadi salah satu pembicara bersama expert lainnya,” kata dia.

167