Jakarta, Gatra.com - Memasuki hari kedua puasa bulan Ramadan 2024, Satgas Pangan Polri terus memastikan ketersediaan bahan pokok penting (bapokting) di beberapa tempat supaya kestabilan harga tetap terjaga.

Memang, ditemukan terjadi peningkatan permintaan beberapa komoditi pada bulan Ramadan dan Lebaran Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriyah/2024.

Kepala Satgas Pangan Polri, Brigjen Whisnu Hermawan, mengatakan, informasi dari manajemen ritel modern bahwa terjadi peningkatan permintaan beberapa komoditi seperti beras, telur ayam, dan minyak goreng.

Menurut dia, hal itu karena konsumsi masyarakat meningkat pada saat Ramadan dan Lebaran.

"Sedangkan, pengamatan Satgas Pangan Polri di tingkat distributor hingga saat ini beberapa Gudang Distribution Center atau Pusat Distribusi sudah men-supply bapokting ke outlet-outlet-nya untuk pemenuhan kebutuhan hingga beberapa minggu [pekan] ke depan," kata Whisnu melalui keterangannya pada Rabu, (13/3).

Whisnu menyebut untuk ritel modern di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) ditemukan bahwa perkembangan harga beras medium SPHP di Rp10.900/kg, sedangkan beras premium bervariatif, yakni Rp12.800/kg-Rp16.500/kg.

Lalu, minyak goreng premium Rp16.650/liter, telur ayam di harga Rp32.100/kg, cabai rawit merah Rp63.900/kg, dan daging ayam Rp45.900/kg-Rp50.000/kg.

Menurut dia, pemantauan ini juga dilakukan oleh Satgas Pangan Daerah di beberapa pasar tradisional setempat. Hasil dari pemantauan di Pasar Tambahrejo Surabaya, harga beras medium Rp10.900/kg, telur ayam Rp31.000/kg, dan daging sapi Rp106.666/kg.

"Sedangkan untuk Pasar Andir Kota Bandung, harga telur ayam Rp29.000/kg, beras medium Rp11.000/kg, dan daging ayam Rp34.000/kg," ujarnya.

Selanjutnya, Whisnu mengatkaan Satgas Pangan juga melakukan koordinasi dengan Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terkait dengan pengawasan kendaraan yang mengangkut komoditi pangan tersebut.

"Selain memastikan ketersediaan dan pemantauan harga, Satgas Pangan berkoordinasi dengan Korlantas dalam memastikan kelancaran kendaraan yang mengangkut komoditi pangan agar pendistribusian dari daerah sentra produksi tidak terhambat," ujarnya.