Jakarta, Gatra.com - Menjelang Hari Raya Idulfitri 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta diminta mencegah potensi terjadinya penimbunan bahan pangan pokok.
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Boyke Hasiholan Simanjuntak menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta harus menyiapkan rencana untuk mencegah penimbunan komoditas utama. Terdapat sentimen peningkatan jumlah permintaan menjelang lebaran khususnya pada komoditas beras dan daging.
“Harus ada pencegahan supaya jangan sampai ada kejadian penumpukan-penumpukan atau penimbunan kebutuhan pangan masyarakat Jakarta jelang lebaran. Jangan sampai terjadi hal seperti itu,” ujar Boyke, Selasa (2/4).
Tak hanya mencegah kemungkinan penumpukan komoditas utama, Pemprov DKI Jakarta juga diminta menekan harga. Sehingga tidak terjadi lonjakan harga komoditas pangan, seperti yang terjadi belakangan ini.
“Pemerintah juga harus mampu mengendalikan harga pangan jelang lebaran,” katanya.
Boyke meminta Pemprov DKI Jakarta menyiapkan skenario operasi pasar untuk mencegah kebaikan harga komoditas di pasaran. Operasi pasar, efektif mencegah permainan harga para spekulan.
“Begitu juga untuk kebutuhan daging. Bila perlu siapkan skenario operasi pasar (OP) karena itu kebutuhan pokok jelang lebaran jangan sampai kebutuhan-kebutuhan itu tidak tersedia saat lebaran nanti,” kata Boyke.
Dia memastikan, akan terus mengawasi fluktuasi harga komoditas utama menjelang lebaran 2024. Untuk itu, koordinasi dengan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengurusi pangan akan terus dilakukan.
Masyarakat diharapkan tidak panik dengan harga pangan menghadapi lebaran Idulfitri.
“Saya sebagai anggota Komisi B akan terus memantau itu dan berkoordinasi terus dengan BUMD Pangan untuk memastikan komoditas utama itu aman tersedia,” tambah Boyke.
Di sisi lain, Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat, Senin (1/4), melakukan monitoring ketahan pangan dan stabilitas harga jelang Idulfitri 1445 H di Pasar Sumur Batu, Kemayoran dan Pasar Modern Foodmart Fresh Atrium Senen, Senen.
Menurut Wakil Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat, Chaidir, jajarannya melakukan monitoring untuk memantau ketersediaan beberapa komoditas bahan pangan pokok seperti, beras, daging ayam, cabai, bawang, daging sapi, dan juga telur ayam.
“Hasil pantauan, stok beberapa bahan pokok tersedia baik. Jadi warga jangan panik atau resah,” katanya.
Dari hasil pantauan di Pasar Sumur Batu, ungkap Chaidir, pihaknya menemukan kenaikan harga sejumlah komoditas. Terutama barang-barang yang diperlukan untuk kebutuhan memasak makanan Idulfitri.
Berbeda dengan di Pasar Sumur Batu, lanjut Chaidir, kegiatan di Foodmart Fresh Atrium Senen, pihaknya memeriksa kondisi keutuhan dan masa berlaku dari produk bahan pangan yang dijual.
“Alhamdulillah tadi kita tidak menemukan bahan makanan yang kadaluarsa. Pengunjung tidak usah ragu membeli produk di sini,” ucapnya.
Kepala Suku Dinas Ketahan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) Jakarta Pusat, Penty Yunesi menambahkan, harga beberapa komoditas di pasar tradisional cukup beragam. Kenaikan paling signifikan terjadi pada komoditas jahe yang awalnya Rp 40.000 menjadi Rp 80.000 perkilogram.
“Harga beras masih stabil, ada kenaikan sedikit di bawang merah dan tomat. Rata-rata yang naik itu barang-barang yang diperlukan untuk kebutuhan memasak makanan Idulfitri,” ujarnya.