Purworejo, Gatra.com – Pembangunan mega proyek Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener di Desa Guntur, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, ditargetkan selesai pada akhir tahun ini. Saat ini, progres fisik pembangunan Bendungan Bener yang digadang-gadang sebagai bendungan tertinggi di Indonesia tersebut telah mencapai 39%.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Bener, M Yushar Yahya dan Eko Supriyanto, kepada wartawan menyampaikan, realisasi 39% tersebut meliputi, galian mercu spillway (mulut bangunan saluran pelimpah air) dan jalan akses dari bendungan ke Desa Wadas untuk mengangkut batu andesit.
Jalan akses, jembatan-jembatan underpass, over pass, jembatan Kali Klopo, jembatan Kali Duren tinggal pengecoran lantai jembatan (slep). Kemudian 2 jembatan di area Desa Wadas, yakni Jembatan Kalijuweh serta overpass Wadas, yang berada di dekat Balai Desa Wadas.
"Target kami, overpass Wadas akan selesai akhir Maret 2024. Jalan [jalur angkut batu andesit] Wadas-Bendungan Bener sejauh 10 KM akan open traffic akhir Maret 2024. Kami trial [coba] untuk lewat dump truck," kata Yushar didampingi Eko Supriyanto, saat ditemui di Kantor Bendungan Bener Paket 1, Desa Kemiri, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo, Sabtu (16/3/2024).
Tanggal 29 Februari 2024, terowongan pengelak (tunel) telah diselesaikan. Aliran air Sungai Bogowonto telah dibelokkan melewati terowongan pengelak tersebut.
Pekerjaan utama membangun bendungan ada di main dam yang berfungsi sangat penting untuk menahan tampungan air. Untuk bangunan fisik, persentase terbanyak ada pada main dam ini berkisar 40%.
"Main dam akan diisi 8,6 juta meter kubik batu andesit yang diambil dari quarry di Desa Wadas. Sedangkan pada hulu atau muka, terdapat membran beton setebal 1 meter dengan tinggi [lurus] 169 meter," papar Yushar.
Bendungan Bener adalah tipe bendungan urugan batu membran beton (CFRD) dengan menggunakan timbunan batu andesit dari Desa Wadas di main dam. Muka bendungan dilapisi membran beton setebal 1 meter.
"Main dam yang berfungsi untuk menampung air waduk dari Sungai Bogowonto. Sekarang sedang proses galian fondasi bagian sungai (riverbed) Sebelum Lebaran paling lambat minggu [pekan] ketiga April 2024, harus sudah selesai," tambah Yushar.
Kelak, bendungan terbesar pertama di Kabupaten Purworejo ini akan memiliki luas genangan 313 hektare. Bendungan ini akan mampu menampung 90 juta meter kubik air.
Bendungan Bener juga disebut akan bisa mengendalikan banjir yang sering terjadi di daerah sepanjang aliran Sungai Bogowonto. Kelak, hutan-hutan di 7 wilayah desa pada 2 kabupaten, yakni Purworejo dan Wonosobo dijadikan genangan.
Bendungan ini akan berada di Desa Gadingrejo, Burat, dan Kepil, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Kemudian wilayah terdampak genangan lainnya adalah hutan di Desa Kemiri, Kecamatan Gebang, serta Desa Guntur, Nglaris, dan Limbangan di Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo.
Selain berfungsi mengendalikan banjir, Bendungan Bener juga akan berfungsi sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) juga sebagai objek wisata yang bisa menambah PAD Kabupaten Purworejo.