Karanganyar, Gatra.com - Dua unit bus milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar, Jateng bakal dilelang dan dihapus catatan asetnya. Bus-bus kapasitas medium ini mangkrak puluhan tahun.
Tercatat unit pertama bernopol AD 7002 XF merupakan bus Mitsibishi Colt Diesel 3.9 L Karoseri New Armada keluaran akhir era 1980-an. Bus desain banteng generasi kedua ini laris manis di pasaran, dan menjadi lambang bus kelas eksekutif di masanya. Desain yang ikonik juga menjadi trend setter bagi dunia karoseri pada masa tersebut.
Sedangkan unit lainnya, bus Hino seri 125HT bernopol 7014 XF memiliki usia lebih muda meski juga tergolong sudah uzur saat ini.
Kepala Bagian Umum Setda Pemkab Karanganyar, Miko Aditia Kristanto mengatakan keduanya diparkir di area ujung selatan kantor bupati Karanganyar, bersama barang-barang bekas tak layak pakai seperti perangkat AC, mesin fotokopi usang dan sebagainya. Terpasang logo Pemkab Karanganyar di bodi luar bus.
Dua unit bus itu tak lagi dioperasikan lantaran mengalami berbagai kendala pada mesin. Meski sudah diperbaiki dan dirawat, namun tetap saja pegawai pemerintah di kompleks tersebut enggan memakainya.
“Mereka lebih baik menyewa bus daripada menaiki aset tersebut,” katanya, Senin (22/4).
Alasannya, lanjut Miko, para pegawai khawatir bus mogok di tengah jalan. Dibandingkan dengan bus sewa yang sudah full fasilitas penumpang, bus jadul milik Pemkab Karanganyar tertinggal jauh teknologi, desain dan sisi kenyamanan penumpang.
Dua bus itu seakan jadi penunggu setia garasi kantor pemerintah setempat yang jarang tersentuh peremajaan. Unit-unit bus jadul itu sudah jarang ditemui di jalan raya saat ini. Bahkan tak jarang bangkainya dipakai properti warung makan tematik atau malah lokasi syuting film horor.
Miko menyebut dua unit bus itu bakal dilelang pada tahun ini. Pertimbangannya, sudah habis masa manfaatnya dan kurang efektif jika terus-terusan dipelihara.
Saat ditanya bakal dilepas harga berapa dua unit bus jadul itu, Miko malah tertawa terbahak. Seakan, ia pesimis lelangnya bakal dilirik pasar, apalagi saat ini mobil Jadul jadi incaran kolektor "mobil kuno."
“Nanti biar dihitung oleh appraisal dari Badan Keuangan Daerah (BKD). Dua bus itu sudah jarang dipakai. Usianya puluhan tahun. Pengadaan akhir era 1980. Kita takut kenapa-napa di jalan kalau tetap dipakai. Mendingan nyewa bus dari luar atau pinjam Hiace milik Sekretariat DPRD atau Dinas KB,” katanya.
Ia berharap penghapusan asetnya beres setelah dua unit bus jadul itu laku.
Dengan melihat secara keseluruhan bus itu, lanjut Miko, pembeli biasanya berminat khusus. Misalnya kolektor mobil antik atau malah pengusaha bengkel. Pembeli nantinya bisa mengoleksi mobilnya atau mau dijual lagi, atau mungkin dijadikan properti syuting film horor, silakan saja.
“Asalkan kalau sudah terbeli, logo Pemkab Karanganyarnya dihapus,” katanya.