Home Teknologi Perpusda Purworejo Launching Titik Baca Digital Pertama di Kabupaten Ini

Perpusda Purworejo Launching Titik Baca Digital Pertama di Kabupaten Ini

Purworejo, Gatra.com - Digitalisasi menjadi sebuah keniscayaan, mengikuti arus teknologi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, melaunching Titik Baca Digital. Launching dilakukan oleh Pj Sekda Kabupaten Purworejo, Achmad Kurniawan Kadir di ruang aula Perpustakaan Daerah (Perpusda), Selasa (23/04).

Selain launching, juga diberikan Sertifikat Akreditasi Perpustakaan kepada 14 sekolah yang telah lolos akreditasi tahun 2023 oleh Perpustakaan Nasional. Keempat belas sekolahan itu adalah MAN, SMPN 2 (re akreditasi), SMPN 7, SMPN 8, SMPN 10, SMPN 27, SMPN 43, SMPN 1, SMPN 40, SMPN 41, SMPN 38, SMPN 29, Nawawi Berjan dan SMPN 33 Purworejo.

Kabid Perpustakaan Dinpusip Kabupaten Purworejo, Aspiyatun, menjelaskan bahwa, untuk mendapatkan akreditasi harus melalui proses penilaian akreditasi yang ditentukan oleh Perpusnas.

"Ada 9 komponen penilaian yang dilakukan oleh Perpusnas untuk mengakreditasi perpustakaan. Antara lain adalah penilaian sarpras, koleksi buku, pengelola perpustakaan, inovasi dan lain-lain. Tugas Perpusda adalah membina sekolah-sekolah yang akan mengikuti akreditasi. Langkah awalnya adalah dengan melakukan sosialisasi," terang Aspiyatun.

Tahun ini, Aspi menargetkan minimal 10 terakreditasi. Jumlah tersebut sesuai dengan target dari Perpusnas.

"Nilai lebih yang didapat dari perpustakaan yang telah terakreditasi adalah, diakui secara formal oleh Perpusnas. Manfaat bagi masyarakat jadi lebih yakin pada perpustakaan karena sudah memenuhi syarat. Karena sebagus apa pun perpustakaan, jika belum diakreditasi tidak akan berarti," kata Aspi.

Kepala Dinpusip Purworejo, Eni Widiyati menjelaskan, kegiatan akreditasi perpustakaan sekolah bertujuan untuk mensosialisasikan instrument baru dalam penilaian akreditasi perpustakaan.

"Penilaian akreditasi perpustakaan bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan pemustaka terhadap kinerja perpustakaan serta menjamin konsistensi kualitas kegiatan perpustakaan," kata Eni.


Sedangkan tujuan kegiatan peluncuran Titik Baca Digital bertujuan untuk memberikan kemudahan akses buku bacaan digital yang lebih beragam, lebih dekat dan lebih cepat kepada masyarakat.

"Titik baca digital ini akan dipasang di Paseban utara Alun-alun Purworejo (depan Pendopo Rumah Dinas Bupati). Nantinya masyarakat tinggal men-scan barcode yang ada, mereka sudsh akan masuk ke judul-judul buku yanh disediakan oleh vendor," tutur Eni.

Titik Baca Digital ini merupakan hasil kerja sama antara Perpusda Purworejo dengan CV Kaizen Sarana Edukasi, distributor buku digital yang berkantor di Bantul, Provinsi DIY.

"Pengembang platform digital ini adalah PT Enam Kubuku Indonesia. Kami adapah distributor resminya. Hari ini memberikan hinah Titik Baca Digital untuk mensupport digitalisasi perpustakaan yang sedang digalakkan oleh Perpustakaan Daerah Kabupaten Purworejo," tutur Direktur CV Kaizen Sarana Edukasi, Rudianto.

Ia menyebutkan, ada 68 judul buku yang disediakan di Titik Baca Digital. Mulai dari buku cerita anak-anak, novel, cerpen hingga buku-buku referensi.

"Untuk mengakses buku-buku digital kita cukup scan barcode dengan menggunakan HP, lansung akan keluar judul-judul buku yang ada. Kita tinggal pilih judul yang akan kita baca. Gratis," ujar Rudianto.

Sementara itu, Pj Sekda Purworejo, Achmad Kurniawan Kadir dalam sambutannya mengatakan, Titik Baca Digital merupakan layanan perpustakaan berbasis digital. Tujuannya untuk memudahkan semua masyarakat dalam mengakses buku bacaan.

"Karena hanya dengan mengakses barcode, maka akan dapat langsung terkoneksi dengan koleksi buku-buku digital yang disediakan. Dengan adanya titik baca ini, diharapkan semakin meningkatkan minat baca masyarakat dan juga menambah wawasan masyarakat dalam memperoleh berbagai ilmu pengetahuan," kata Achmad Kurniawan.

Lanjut Pj Sekda, Titik Baca Digital ini bekerja sama dengan Kubuku Indonesia. Peluncuran Titik Buku Digital ini merupakan langkah progresif dalam menyambut era digitalisasi.

"Dunia semakin terhubung melalui teknologi, sehingga Pemerintah harus memastikan bahwa setiap warga memiliki akses yang setara terhadap informasi dan pengetahuan," pungkas Achmad Kurniawan.

92