Home Kesehatan AstraZeneca Komitmen Turut Perkuat Kemitraan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership

AstraZeneca Komitmen Turut Perkuat Kemitraan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership

Jakarta, Gatra.com- Kementerian Kesehatan, Kedutaan Swedia dan AstraZeneca, sebagai salah satu mitra utama bersama meluncurkan Sweden-Indonesia Sustainability Partnership (SISP) Healthcare. Kolaborasi ini merupakan sebuah upaya untuk memperkuat pelayanan dan sistem kesehatan di Indonesia dengan tujuan menciptakan generasi Emas yang sehat dan kuat pada tahun 2045.  

Berkaitan hal tersebut, Presiden Direktur Sementara AstraZeneca Indonesia (AZI), Saj Molaee turut menyampaikan komitmennya untuk memperkuat ekosistem kesehatan melalui kemitraan strategis yang berkelanjutan dengan Kementerian Kesehatan dan semua pemangku kepentingan kesehatan.

“AstraZeneca di Indonesia sudah lebih dari 50 tahun berkomitmen untuk memperkuat ekosistem kesehatan melalui kemitraan strategis yang berkelanjutan dengan Kementerian Kesehatan dan semua pemangku kepentingan kesehatan," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/5).

​​​​​​Baca juga: ISF 2023 : AstraZeneca dan Kimia Farma MoU Wujudkan Sustainability Pledge Sektor Kesehatan Menuju Nol Karbon

Menurut Saj, bagi AZI mendirikan SISP Healthcare bersama Kedutaan Swedia dan Kementerian Kesehatan adalah salah satu bentuk nyata upaya dari AstraZeneca mendukung mewujudkan program transformasi kesehatan inisiatif dari pemerintah. “Kami akan mendukung Kementerian Kesehatan dalam mengembangkan ekosistem layanan kesehatan yang berkeadilan dan Tangguh," katanya.

Terutama dalam hal pengelolaan penyakit pernafasan, yang mencakup membangun kemampuan untuk meningkatkan skrining dan penatalaksanaan asma dan PPOK. "Serta melindungi bayi dari penyebab utama kedua pneumonia, yaitu Respiratory Syncytial Virus (RSV), yang memiliki angka kematian pada bayi yang tinggi di Indonesia," jelas Saj.

Presiden Direktur Sementara AstraZeneca Indonesia (AZI), Saj Molaee sedang berdiskusi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (GATRA/Dok Ist)

Salah satu kanker yang sering diderita oleh pria dan dikenal sebagai kanker paling menyakitkan, kanker prostat, juga termasuk dalam penguatan sistem kesehatan melalui SISP Healthcare Platform bekerja sama dengan AstraZeneca.  Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu, Direktorate Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, menyampaikan, Skirining kanker prostat sudah kita masukan ke dalam perencanaan sebagai penguatan upaya pencegahan kanker di Puskesmas.  Kita akan mulai dulu dengan program uji coba tahun depan sebelum dikembangkan untuk semua laki-laki.

Menurut Hoerry Satrio, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, melalui SISP Healthcare platform, AstraZeneca dan Kementerian Kesehatan memiliki visi dan misi yang sama, yaitu mendefinisikan kembali perawatan kanker dan, suatu hari nanti, menghilangkan kanker sebagai penyebab kematian tinggi di Indonesia.

“AstraZeneca tidak hanya kuat di bidang vaksin, tapi memiliki sains dan teknologi inovatif yang terkemuka untuk pengobatan berbagai kanker, termasuk obat persisi, obat genetic dan imunoterapi. Secara global, AstraZeneca memiliki ratusan riset yang sedang berjalan di bidang kanker dan suatu hari kami percaya kanker tidak perlu ditakuti lagi dengan berkembangnya sains untuk melakukan skrining dan deteksi dini dengan mudah, diagnosa lebih persisi, dan pengobatan kanker lebih tepat, ucap Hoerry.

​​​​​​Baca juga: #GirlsBelongHere, Tiga Remaja Perempuan Ambil Alih Peran Pemimpin AstraZeneca

Untuk diketahui, SISP Healthcare Platform memiliki tiga tingkat kerja sama, yakni antar pemerintah, akademia melalui program beasiswa jenjang doktoral (PhD), dan sektor swasta melalui program pengembangan kesehatan.

Dimana hal ini dilakukan melalui upaya kolaboratif perusahaan Swedia untuk membawa keahlian dan inovasi Swedia demi mencapai layanan kesehatan berkelanjutan di Indonesia. Dengan fokus pada bidang-bidang utama seperti digitalisasi, perawatan kanker, perawatan kritis dan gawat darurat, perawatan diabetes, serta kesehatan ibu dan anak.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kemenkes memiliki misi besar untuk meningkatkan pelayanan kesehatan secara pesat.  Oleh karena itu, penting sekali untuk Indonesia bekerja sama dengan negara yang memiliki sistem kesehatan yang lebih maju dan beda dari Indonesia supaya bisa terjadi pertukaran ilmu yang signifikan. Menteri Budi menyebut,

“Kita harus belajar dari yang terbaik di bidang kesehatan dan Swedia memiliki perusahaan-perusahaan kesehatan terkemuka, seperti AstraZeneca yang memiliki sains dan teknologi terkemuka di bidang kesehatan seperti pencegahan dan vaksin," papar Budi. 

Budi menambahkan platform SISP Healthcare sedikit membahas kerja sama antar pemerintah dan lebih banyak membahas kolaborasi antar pemerintah dengan swasta. Indonesia tidak bisa menjadi negara berpendapatan tinggi jika pemerintah tidak memfasilitasi pihak swasta, sebagai pengerak roda ekonomi terbesar.

"Saya menerima instruksi dari Bapak Presiden bahwa kita perlu merubah pola pikir dan kultur di kementerian agar bisa lebih terbuka untuk membuat program kesehatan bersama pihak swasta, jelas Budi. 

Baca juga: Team Sweden Kolaborasi Kembangkan SISP Healthcare Platform

Duta Besar untuk Indonesia, Timor-Leste dan ASEAN, YM Daniel Blockert menambahkan bahwa peluncuran SISP Healthcare Platform menandakan momen penting dalam kemitraan jangka panjang antara Swedia dan Indonesia dan menyambut baik kerja sama dengan Kementerian Kesehatan.

Menurut Daniel, rangkaian program seperti peningkatan kapasitas, simposium layanan kesehatan, dan inisiatif bersama, akan menyatukan keahlian dari kedua negara untuk memenuhi visi pemerintah Indonesia di bidang layanan kesehatan.

"Inisiatif ini juga selaras dengan komitmen bersama kedua negara untuk mencapai Agenda 2030 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TBP), khususnya dalam memajukan praktik layanan kesehatan berkelanjutan untuk generasi sekarang dan di masa depan, kata Daniel.

144