Solo, Gatra.com - Program makan siang gratis menjadi unggulan pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Namun untuk realisasinya memerlukan perencanaan yang matang terkait distribusi.
Hal ini disampaikan oleh Letjen TNI Purn Bibit Waluyo di sela kegiatan Reuni dan Silaturahmi Tim Aksi Politik (TAP) Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan di The Sunan Hotel, Solo, Minggu (12/5) malam. Ia mengatakan bahwa aspek distribusi menjadi salah satu tantangan terbesar bagi realisasi program makan siang gratis. Selain itu ada pula aspek sumber material yang menjadi tantangan.
"Bagaimana mendistribusikannya sampai ke tempat sasaran di seluruh Indonesia. Indonesia ini terdiri dari ribuan pulau, tapi sentral-sentral pembuatannya mayoritas di Jawa,” ujar mantan gubernur Jawa Tengah tersebut.
Sedangkan jika barangnya didistribusikan dengan kondisi geografis di Indonesia, maka akan relatif kedaluwarsa. Sehingga perlu ada titik-titik distribusi yang harus dikaji dengan benar.
"Dengan begitu bisa tepat waktu, sasaran serta jumlah. Ini yang sulit,” katanya.
Namun Bibit berharap program ini bisa segera diimplementasikan. Pihaknya telah bekerjasama dengan para akademisi dari Universitas Diponegoro (Undip) untuk pengkajiannya.
"Bagaimana kita mendesain agar program ini bisa lancar nantinya. Sudah empat kali kami berkumpul untuk membahasnya. Meskipun sampai sekarang belum fix,” katanya.
Ketua TAP Provinsi Jawa Tengah Letjen TNI Purn Nugroho Widyotomo mengatakan jika para purnawirawan yang mendukung pasangan Prabowo–Gibran siap mengawal pemerintahan. Tak hanya dukungan, mereka juga siap memberikan kritikan ketika terjadi hal yang perlu dievaluasi di lapangan.
"Kami akan tetap kritis. Bukan hanya bahan masukan, tapi kami juga akan memberikan evaluasi. Hal ini sudah kami sampaikan ke Pak Prabowo,” katanya.
Sementara itu, Tuan rumah Reuni dan Silaturahmi TAP Provinsi Jawa Tengah, Wisnu Suhardono mengatakan pihaknya optimistis duet Prabowo-Gibran mampu memimpin Indonesia dengan baik. Mantan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Tengah tersebut percaya paslon Prabowo-Gibran mampu menghadapi berbagai macam tantangan.
"Bukan hanya persoalan mengenai banjir, tanah longsor, harga cabai naik, atau jembatan putus. Tapi juga bagaimana membaca persoalan global dan regional, geopolitik sampai geoekonomi. Pak Prabowo memahami persoalan-persoalan itu,” ujarnya.