Jakarta, Gatra.com- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan dalam data global terorism index (GTI) 2024, Indonesia mengalami penurunan dalam tingkat serangan teroris dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Saat ini Indonesia berada di peringkat 31 turun tujuh tingkat yang sebelumnya berada di peringkat 24 di dunia.

“Dalam global teroris index yang terkini pada tahun 2024 bahwa Indonesia ini dari tahun 2020 kita mengalami peringkat yang terendah waktu itu rangking 24, Nah kita harus menjauh dari angka kecil, nah tahun 2024 ini kita rangking 31 lumayan ,” ujar Ibnu dalam diskusi di The Habibie Center dengan tema “Tantangan Penanganan Terorisme di Masa Pemerintahan Baru, melalui kanal YouTube, Kamis (16/5).

Perwira tinggi polri itu menyebut bahwa didalam ranah Asia Pasifik Indonesia menduduki peringkat empat, di bawah Myanmar, Filipina, dan Thailand.

“Pada analisis GTI tersebut, Indonesia disebut sebagai salah satu negara yang terus mengalami perkembangan positif, dengan dampak terorisme yang terus menurun,” ujarnya.

Ibnu berharap Indonesia bisa berada di pringkat 80an dengan tingkat serangan terorisme di dunia.

Jendral bintang dua itu juga menyebut bahwa point utama dalam GTI 2024 ialah terorisme memang bukanlah bentuk kekerasan yang paling mematikan. Namun, menimbulkan dampak emosional, psikologi, dan sosial yang signifikan.

Hal tersebut dilihat bahwa pelaku terorisme hanya ingin membuat dunia gempar tanpa perlu adanya korban jiwa.

“Kalau ada serangan teroris tidak perlu ada yang mati tapi yang panik adalah dunia, itu perbedaan dari terorisme,” ujarnya

Saat ini angka terorisme global menurun dari 4.321 serangan pada tahun 2022, menjadi 3.350 serangan pada 2023.

“Islamic State dan afiliasinya masih menjadi kelompok teror paling mematikan dengan 1.636 korban,” katanya.