Home Internasional Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 AS di Marib Yaman

Houthi Tembak Jatuh Drone MQ-9 AS di Marib Yaman

Sana’a, Gatra.com - Kelompok Houthi Yaman mengklaim telah menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak Amerika, beberapa jam setelah rekaman beredar online tentang apa yang tampaknya merupakan puing-puing pesawat tak berawak MQ-9 Reaper.

The Associated Press, Jumat (17/5) melaporkan, militer AS tidak segera mengakui kejadian tersebut.

Jika benar, maka ini akan menjadi Reaper lain yang dijatuhkan oleh Houthi saat mereka melancarkan kampanye mereka terkait perang Israel-Hamas di Jalur Gaza.

Juru bicara militer Houthi Brigjen. Jenderal Yahya Saree mengklaim bahwa kelompok tersebut menembak jatuh Reaper pada hari Kamis dengan rudal permukaan-ke-udara, dan berjanji untuk kemudian merilis rekaman serangan tersebut.

Dia menggambarkan pesawat tak berawak itu melakukan tindakan bermusuhan, di provinsi Marib Yaman, yang masih dikuasai sekutu pemerintah Yaman di pengasingan, yang diakui secara internasional.

Video online menunjukkan puing-puing yang menyerupai pecahan Reaper, serta rekaman puing-puing yang terbakar.

Militer AS tidak menanggapi permintaan komentar dari The Associated Press mengenai klaim Houthi.

Meskipun Houthi telah membuat klaim tentang serangan yang kemudian ternyata tidak benar, mereka memiliki sejarah menembak jatuh drone AS dan telah dipersenjatai oleh dermawan utama mereka, Iran, dengan senjata yang mampu melakukan serangan di ketinggian.

Sejak Houthi merebut bagian utara negara itu dan ibu kotanya, Sanaa, pada tahun 2014, militer AS sebelumnya telah kehilangan setidaknya lima drone milik kelompok tersebut.

Reaper, yang masing-masing berharga sekitar US$30 juta atau sekitar Rp 480 miliar, dapat terbang pada ketinggian hingga 50.000 kaki dan memiliki daya tahan hingga 24 jam sebelum harus mendarat.

Penembakan drone terjadi ketika Houthi melancarkan serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden, menuntut Israel mengakhiri perang di Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 34.000 warga Palestina di sana. Perang dimulai setelah militan pimpinan Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 lainnya.

Menurut Administrasi Maritim AS, Houthi telah melancarkan lebih dari 50 serangan terhadap pelayaran, menyita satu kapal dan menenggelamkan kapal lainnya sejak November.

Serangan Houthi telah berkurang dalam beberapa pekan terakhir karena kelompok tersebut menjadi sasaran kampanye serangan udara pimpinan AS di Yaman. Namun pengiriman melalui Laut Merah dan Teluk Aden masih rendah karena ancaman tersebut.

67