Padang, Gatra.com - Ketua LLDikti wilayah X, Afdalisma mengatakan, fenomena tingginya biaya Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang ditetapkan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) bisa menjadi pemantik kampus swasta untuk unjuk gigi sebagai alternatif calon mahasiswa untuk berkuliah.
Karena yang diakui Afdalisma, mulai banyak mahasiswa yang mempertimbangkan alternatif berkuliah di perguruan tinggi swasta, ketika mendapat informasi tingginya nominal UKT yang diperoleh. Karena tak bisa dipungkiri, sambung Afdalisma, kebanyakan PTS cenderung memiliki tingkat biaya pendidikan yang lebih rendah dibanding PTN.
"Memang ada anggapan bahwa PTS kecipratan nih, karena UKT PTN Mahal. Memang, potensi peningkatan itu ada," kata dia saat ditemui di Universitas PGRI Sumbar, Kamis (30/5).
Hanya saja, Afdalisma menyebut bahwa Jika pun nantinya PTS mendapatkan dampak peningkatan mahasiswa imbas dari kenaikan biaya UKT, maka hal tersebut pun menjadi berkah sekaligus sarana evaluasi bagi kinerja PTS. Artinya, menjadi pekerjaan rumah bagi PTS kedepan untuk terus meningkatkan kualitas mereka.
"Jadi peningkatan mahasiswa diharapkan bukan hanya karena masalah UKT. Tapi bagaimana perguruan tinggi swasta itu meningkatkan kualitas mutunya. Sehingga dilirik oleh calon-calon mahasiswa," tutur dia.
Yang ia garis bawahi, kebanyakan PTS memang memiliki nominal biaya pendidikan yang lebih rendah dibanding PTN. Karena kebanyakan PTS memiliki skema perumusan biaya yang telah ditetapkan oleh Badan penyelenggara yang ditunjuk untuk mengelola pekerjaan tinggi itu.
"Jadi besaran UKT itu memang bervariasi. Namun menurut kami, berdasarkan data kami itu biaya kuliah PTS itu masih dalam standar yang masih bisa dijangkau," tutur dia.