Pati, Gatra.com - Kasus dugaan perselingkuhan yang dilakukan oleh oknum anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pati, saat ini tengah ditangani pihak KPU Provinsi Jawa Tengah.
Dugaan perselingkuhan antar oknum anggota KPU Pati itu, belum lama ini malang melintang di dunia maya dan menjadi gunjingan di platform media sosial (Medsos).
Ketua KPU Pati Supriyanto mengatakan, telah melayangkan surat tertutup terkait perselingkuhan yang diduga dilakukan oleh anggotanya.
"Kita terus konsultasi dengan KPU Provinsi. KPU Kabupaten Pati diminta untuk berkirim surat tertutup kepada Ketua KPU Jateng. Karena terlibat itu komisioner dan sekretariat," ujarnya, Kamis sore (31/5).
Bahkan, pihaknya telah menghadap KPU Provinsi Jateng untuk memberikan penjelasan terkait kemelut yang membelit instansi yang diampunya itu.
"Sudah kita sampaikan ke provinsi, kita tatap muka langsung dengan Ketua KPU Provinsi Jateng, di situ kita menjelaskan personnya, apa benar itu sesuai yang diberitakan viral itu, Komisioner KPU Pati dengan stafnya," jelasnya.
Staf KPU Pati sebagai pihak perempuan, diungkapkan, telah diperiksa KPU Provinsi Jateng pada Kamis kemarin (30/5). Sementara Komisioner KPU Pati sebagai pihak pria, belum diperiksa.
"Dan sekarang kasus ini ditangani oleh KPU Provinsi, untuk staf sudah dipanggil dan menghadap ke sekretaris KPU Jateng. Yang untuk komisioner, kita belum tahu jadwalnya," terangnya.
Supriyanto mengaku, awalnya tidak tahu menahu terkait video dugaan perselingkuhan yang viral di medsos. Lantaran sibuk dengan tahapan pemilu yang tinggal sejengkal lagi.
"Awalnya kita tidak tahu. Kita sibuk dengan tahapan pilkada. Saya tidak tahu sama sekali, terus sampai viral. Saya sendiri tidak punya Tiktok, Facebook, tidak punya, hal itu menjaga privasi. Jadi kaget juga saya," ungkapnya.
Menurutnya terkait kasus ini tidak ada laporan kepada KPU Jateng dan hanya berupa surat tertutup. Penindakan tersebut dilakukan karena video dugaan perselingkuhan tersebut viral di jagat maya.
Terlepas dari itu, tahapan pemilu tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tidak ada kendala dalam proses menggelar pesta demokrasi di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani ini. Meski ada sedikit aura kesenjangan, lantaran oknum tersebut masih berstatus aktif. Namun tidak sampai menggangu kinerja.
"Di kantor ada semacam pekewuh (rikuh), tapi secara umum tahapan pilkada berjalan lancar, seperti sekarang kita berlangsung pemetaan TPS di masing-masing desa kecamatan, beres. Saat ini dua-duanya masih aktif," ujarnya.