Seoul, Gatra.com - Militer Korea Selatan (Korsel) menuduh Korea Utara (Korut) meluncurkan makin banyak balon berisi sampah ke arah Seoul. Pyongyang menerbangkan ratusan balon berisi sampah dan kotoran ke arah selatan selama sepekan terakhir, sebagai pembalasan atas Korea Selatan yang menjatuhkan selebaran propaganda ke negara tetangganya itu.
Otoritas Korsel tidak menngungkapkan berapa banyak balon yang diluncurkan pada Sabtu (1/6) kemarin. Namun, Kantor Berita Yonhap Korea Selatan melaporkan bahwa sekitar 90 balon telah menjatuhkan muatan sampah di ibu kota dan provinsi Gyeonggi di dekatnya.
Korea Utara mengirimkan sekitar 260 balon besar yang melayang ke selatan pada hari Selasa dan Rabu, membawa sampah seperti puntung rokok, plastik, dan kotoran manusia. Militer Korea Selatan mengatakan bahwa mereka menemukan pengatur waktu terpasang pada beberapa balon yang meledak, yang menunjukkan bahwa balon tersebut dirancang untuk meledak di udara.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Shin Won-sik menyebut aksi tersebut sebagai hal yang sangat memalukan dan tidak pantas dilakukan oleh negara normal.
“Pelanggaran berat terhadap Perjanjian Gencatan Senjata,” ujar Shin merujuk pada Perjanjian yang menghentikan namun tidak menyelesaikan Perang Korea pada tahun 1953.
Saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong mengatakan bahwa balon-balon tersebut diluncurkan sebagai tanggapan terhadap militer Korea Selatan yang menggunakan taktik serupa untuk menjatuhkan selebaran propaganda di wilayah Korea Utara.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita Korea Utara KCNA pada Rabu (29/6), Kim menggambarkan balon-balon itu sebagai hadiah yang tulus, dan mengatakan bahwa balon-balon lainnya akan menyusul.
“Ketika Anda merasakan betapa tidak menyenangkan dan melelahkannya dikirimi sampah yang lengket, Anda akan menyadari bahwa Anda tidak bisa berbicara tentang kebebasan berekspresi dengan mudah ketika menyangkut hal [menyebar] di wilayah perbatasan,” kata Kim Yo Jong.
“Kami menegaskan bahwa selanjutnya, kami akan merespons setiap kasus dengan jumlah limbah puluhan kali lipat lebih banyak daripada yang disemprotkan oleh Korea Selatan kepada kami.” tambahnya.
Ketegangan antara Seoul dan Pyongyang meningkat dalam beberapa hari terakhir, ketika Korea Utara berusaha meluncurkan apa yang disebut Korea Selatan sebagai satelit mata-mata pada Senin (27/5), sebelum melakukan uji coba penembakan sekitar sepuluh rudal balistik pada Jumat (31/5).
Di sisi lain garis gencatan senjata, Korea Selatan dan Amerika Serikat menggelar latihan militer gabungan yang melibatkan lebih dari 90 pesawat pada Senin (27/5).