Kebumen, Gatra.com - Komitmen Bupati Kebumen, Jawa Tengah, Arif Sugiyanto dalam memberantas pungutan liar mendapat apresiasi positif dari warganet. Di akun Facebook pribadinya, Arif sering membagikan status berbagai masalah di Kebumen yang menjadi perhatian khalayak.
Kini, Arif berani mengungkap pemeresan rekrutmen calon anggota Satpol PP di Kabupaten Kebumen yang diduga dilakukan oleh pejabat PNS. Kasus ini mencuat ke publik, saat Bupati Arif mendapat laporan dari seorang ibu yang mengadu tentang anaknya yang harus membayar Rp30 juta, demi bisa masuk menjadi anggota Satpol PP.
Ibu tersebut pun kini terpaksa dikejar-kejar rentenir untuk menutupi hutang, guna mewujudkan mimpi anaknya menjadi pegawai Pemda. Lewat akun Faceboknya, Arif pun menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas kasus tersebut.
Bahkan, Arif membuat status di dinding Facebooknya yang berbunyi "Save Satpol PP, hasil klarifikasi : Sdr. EAW : 45 jt, Sdri. EN : 35 jt, Ar : 15 jt, & korban lain. Para korban sdh melaporkan tindak pidana pemerasan ke Polres Kebumen".
Ia juga memastikan kurang dari 24 jam, terduga pelaku sudah diketahui dan langsung diproses secara hukum di Mapolres Kebumen. Benar saja, pelaku merupakan salah seorang pejabat PNS, dan dari hasil pemeriksaan, korban lebih dari satu.
Terungkapnya kasus pemerasan di Satpol PP, sontak membuat warganet ramai-ramai melontarkan pujian dan dukungan kepada Bupati Arif. Mereka memberikan semangat, agar Bupati tidak gentar memberantas segala bentuk pungutan liar, pemerasan, dan juga korupsi.
"Alhamdulillaah..pak bupati kerja cerdas..kerja tuntas..kerja ikhlas & kerja ikhlas.." ujar pemilik akun Rudi Yanto Kabumian yang turut memberikan komentar di akun FB Bupati, seperti yang dilihat, Minggu 2 Juni 2024.
"Njenengan luar biasa pak,salut saya," ucap pemilik akun Iwan Abu Naja
"Mantapppp Usut tuntas pak bup," tutur Sandi Malufi dengan mengacungkan jempul.
"Hidddup Pak Bupatiiiii, bangga banget punya bupati begini," ujar Ati Nurani
"Hebat bupatiku. Alhamdulillah sudah diproses. Semoga ditempat lain yg melakukan hal yg sama.juga terbongkar . Pak Arif Sugiyanto .thanks a lot," ujar pemilik Akun Sandya.
"Top markotop......skalian direktorat Sruh survei ke desa Pak, Sprtiny bnyk Dana desa tidak tepat sasaran," tulis akun Gumilang Ari Purnomo
Serta masih banyak dukungan yang disampaikan netizen kepada Bupati dan Pemkab Kebumen. Dari mereka juga ada yang meminta agar Bupati mendalami dugaan pungutan yang bisa saja terjadi di tempat-tempat lain, seperti di kantor desa, kecamatan, sekolah dan lain sebagainnya.
Menanggapi hal itu, Bupati Arif menyampaikan bahwa, pihaknya tidak akan menoleransi segala bentuk pemerasan atau pungli yang dilakukan oleh ASN. Ia memastikan siapapun yang terlibat akan diproses secara hukum.
"Bagi saya itu tidak ada ampun, apalagi sampai lehernya orang miskin yang dicekik, saya pastikan tidak pakai lama, langsung proses secara hukum. Kalau dibiarkan, berat nanti hisab saya di akhirat," kata Arif.
Sikap tegas ini, tutur Bupati juga sesuai dengan Visi Misi Bupati yang pertama, yakni menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, clear and clean.
"Jadi saya minta kepada ASN layani masyarakat dengan baik, jangan kalian ambil apa bukan menjadi haknya, atau mencari uang dengan cara yang tidak benar," pinta Bupati.
Terinformasi, kasus pemeresan rekrutmen calon anggota Satpol PP kini sudah ditangani Polres Kebumen. Para korban akhirnya berani melapor ke polisi. Jika ditotal hasil pemerasan ini bisa mencapai ratusan juta, karena satu orang nilainya ada yang Rp45 juta, Rp30 juta, Rp15 juta, Rp10 juta, Rp5 juta, Rp2 juta. Semua anggota Satpol PP pun diwajibkan membayar uang seragam.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tanggapan resmi dari pihak Dinas Satpol PP Kabupaten Kebumen.