Home Regional Tiga Kabupaten di Madura Resiko Tinggi, Dinkes Jatim Dorong Pemberian Imunisasi Polio Rutin Lengkap

Tiga Kabupaten di Madura Resiko Tinggi, Dinkes Jatim Dorong Pemberian Imunisasi Polio Rutin Lengkap

Surabaya, Gatra.com -- Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur dr. Erwin Asthma Triyono menyatakan pihaknya mendorong komitmen bersama dalam pemberian imunisasi polio dengan rutin dan lengkap.

Hal itu ia sampaikan saat Pertemuan Evaluasi Pelaksanaan Sub Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dengan 38 kabupaten/kota di Jatim pada Senin (3/6). dr. Erwin menjelaskan bahwa Provinsi Jawa Timur termasuk dalam kriteria provinsi berisiko sedang. Tetapi, tiga dari empat kabupaten di Kepulauan Madura memiliki risiko tinggi, yaitu Kabupaten Bangkalan, Sampang dan Pamekasan.

Namun demikian, Sub PIN Polio yang sudah terlaksana di Jatim sebanyak dua putaran lalu, berhasil mencapai di atas 100 persen. Pada putaran 1, yang dilaksanakan 15-21 Januari 2024, telah memberikan imunisasi 4.736.936 anak atau 106,74 persen. Sedangkan pada Putaran 2 yang dilaksanakan 19-25 Februari 2024, tercatat telah mencapai 4.698.271 anak terimunisasi atau 105,87 persen.

Sebagai informasi, jumlah sasaran imunisasi tambahan tetes Polio nOPV2 di Jawa Timur sebesar 4.437.678 anak dengan target minimal mencapai 95% atau lebih merata di seluruh wilayah sampai desa.

"Meski begitu, kami tetap memohon bantuan dukungan dan komitmen bersama-sama dari semua mitra kesehatan dan lintas program untuk bersama-sama mensukseskan pelaksanaan Imunisasi Rutin Lengkap, karena dengan Imunisasi Rutin lengkap merata dan berkualitas maka akan melindungi dan mencegah terjadinya KLB penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi (PD3I) serta mewujudkan kesehatan anak-anak di Jawa Timur," tuturnya dalam acara yang digelar di Samator Hotel Surabaya.

dr Erwin juga mengajak semua stake holder agar terus mendukung upaya akselerasi peningkatan pencapaian imunisasi rutin melalui imunisasi Kejar yang harus dilakukan sejak bulan Mei-Desember 2024.

Ia juga menyampaikan, bahwa tidak bisa dipungkiri bantuan dukungan dan komitmen bersama-sama dari semua mitra kesehatan dan lintas sektor serta lintas program, dapat mensukseskan pelaksanaan Imunisasi Rutin Lengkap.

"Imunusisasi, adalah bagian dari upaya untuk menuju Indonesia Emas 2045, maka harus sehat. Imunisasi secara langsung atau gak langsung memperbaiki sistem kesehatan yang lain. Contoh stunting, maka anak harus sehat," terangnya.

Sebagai informasi, Sub PIN Polio atau pemberian imunisasi tambahan tetes polio nOPV2 dilaksanakan secara serentak di seluruh Kabupaten Kota di Jawa Timur sebanyak 2 putaran dengan sasaran anak usia 0 sd 7 tahun.

36