Home Kebencanaan Masuki Musim Kemarau, Indonesia Siaga Kekeringan

Masuki Musim Kemarau, Indonesia Siaga Kekeringan

Jakarta, Gatra.com - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa di awal Juni 2024 ini, Indonesia sedang bersiap menghadapi bencana hidrometeorologi kering.

Ia menyebut, dalam periode 27 Mei hingga 2 Juni 2024 saja sudah ada beberapa daerah yang melaporkan bencana kekeringan. Dari 15 laporan bencana yang masuk ke BNPB selama sepekan ini, dua di antaranya merupakan bencana kekeringan.

"Ini juga menjadi perhatian kita karena ini sebenarnya sudah bukan transisi lagi ya, karena transisi dari hujan ke kemarau itu seharusnya dari Maret, April, Mei. Sedangkan di Juni, Juli, Agustus semestinya sudah musim kemarau," katanya dalam acara Disaster Briefing pada Rabu (5/6).

Untuk mengantisipasi ini, lanjutnya, BNPB sudah melakukan rapat koordinasi bersama Menkopolhukam serta kementerian/lembaga lainnya. Salah satu pembahasannya yakni penanganan kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Ada beberapa langkah-langkah termasuk modifikasi cuaca yang akan kita lakukan," ucapnya.

Ia menambahkan, berdasarkan laporan BMKG, Pulau Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara cukup kering selama beberapa waktu ini. Beberapa daerah di tiga pulau ini sudah mulai mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) selama dua minggu atau lebih.

"Ini adalah alarm untuk kita bisa benar-benar mempersiapkan kondisi-kondisi dan upaya-upaya antisipasi dalam memasuki musim kemarau hingga nanti mungkin Agustus hingga akhir September," ujar Muhari.

Menurutnya, permasalahan utama pada saat kekeringan adalah ketersediaan sumber air bersih bagi masyarakat. Selanjutnya, ketersediaan air bagi irigasi persawahan dan perkebunan.

"Jadi memang ada upaya dan langkah-langkah optimalisasi teknologi modifikasi cuaca pada saat awan hujannya masih tersedia di awal-awal musim kemarau ini. Tujuannya tidak hanya untuk membasahi lahan tapi juga mengisi pasangan-pasangan air di waduk-waduk, embung, danau, dan seterusnya pada level optimal. Sehingga kita harapkan ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat akan air bersih dan air pada umumnya di periode kemarau tahun ini," jelasnya.

92