Jakarta, Gatra.com - Indonesia harus menelan kekalahan 0-2 dari Irak dalam laga lanjutan putaran kedua zona Asia Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, pada Kamis (6/6).
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menekankan bahwa pelatih Shin Tae-yong dan para pemain harus melakukan evaluasi menyeluruh setelah timnas gagal meraih poin dalam laga ini.
"Irak bermain baik, dan kita gagal meraih poin karena gol-gol handsball, serta kesalahan sendiri, lalu ada kartu merah. Oleh sebab itu, pelatih dan pemain harus evaluasi karena masih ada satu peluang saat nanti lawan Filipina," jelas Erick Thohir selepas laga.
Dalam laga yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo itu, Indonesia tampil cukup baik di babak pertama, menjaga skor tetap 0-0 hingga turun minum. Tim Merah Putih menciptakan dua peluang signifikan di babak pertama melalui Rafael Struick dan Sandy Walsh.
Sayangnya, pada babak kedua, sebuah umpan lambung dari serangan Irak mengenai tangan Justin Hubner, membuat wasit Shaun Evans memberikan penalti yang sukses dieksekusi oleh Aymen Hussein pada menit ke-54. Indonesia pun harys bermain dengan 10 pemain setelah Jordi Amat menerima kartu merah pada menit ke-62.
Irak menambah gol kedua setelah kesalahan Ernando Ari yang terlalu lama menguasai bola. Ali Jasim merebut bola dan mencetak gol ke gawang kosong, menjadikan skor 2-0 pada menit ke-87.
"Peluang lolos ke putaran ketiga memang masih ada. Lawan terakhir Filipina nanti tanggal 11 Juni. Mereka tidak seperti dulu dan juga potensi untuk memberi ancaman sebab kita hanya imbang 1-1 saat bermain tandang." terang Erick.
Erick meyakini, Timnas Filipina di bawah kepengrusan federasi yang baru memiliki kekuatan yang baru dari sebelumnya. Pasalnya, The Azkals juga melakukan program naturalisasi seperti yang dilakukan Indonesia.
"Jadi jangan melihat Filipina sebagai tim yang rendah. Jadi kembali harus evaluasi agar kita lolos ke babak berikut dengan meraih kemenangan," tegas Erick.