Home Hukum Pembunuhan Vina dan Ekky, Polisi Disebut Keluarga Sudirman Minta Tanda Tangan Cabut Kuasa

Pembunuhan Vina dan Ekky, Polisi Disebut Keluarga Sudirman Minta Tanda Tangan Cabut Kuasa

Jakarta, Gatra.com – Beni, kakak dari terpidana seumur hidup perkara pembunuhan Vina dan Ekky, Sudirman, mengaku diminta tanda tangan oleh polisi yang mengaku dari Polres Kota Cirebon.

“Waktu itu saya bersama keluarga diminta tanda tangan tapi tidak mau karena tidak jelas untuk apa tanda tangannya. Saya menolak,” kata Beni dalam konferensi pers di Peradi Tower, Jakarta Timur (Jaktim), Jumat petang (7/6).

Beni menuturkan, pada malam Jumat, (23/5), empat orang mengaku polisi dari Polres Cirebon mendatangi rumah orang tuanya. “Dua jaga pintu, satu bawa map, yang satunya ngobrol sama kita,” ujarnya.

Polisi tersebut menyampaikan bahwa Sudirman kangen pengin ketemu keluarga. Keluarga tahu posisi terakhir Sudirman berada di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Menurutnya, ini terasa janggal karena polisi tahu Sudirman kangen, padahal Sudirman di dalam lapas.

Setelah Beni dan pihak keluarga menolak memberikan tanda tangan, keempat polisi tersebut pulang. Namun pada hari Sabtu, Beni kembali didatangi sejumlah polisi. Kali ini mereka datang ke tempat kerja Beni.

“Jam [pukul] satuan [atau] setengah duaan, itu saya istirahat posisinya, ada polisi juga datang dari Polres Kota Cirebon, kurang lebih 6 orang,” ucapnya.

Polisi menyampaikan ingin menemui Beni. “Saya bilang enggak mau karena saya trauma pas kejadian malam Jumat itu. Saya nolak, tapi dia maksa buat ketemu,” katanya.

Akhirnya Beni bersedia menemui polisi namun akan meminta atasan terlebih dahulu untuk mendampingi. Polisi setuju dengan syarat dari Beni. Namun, setelah bertemu, tidak lama polisi menyuruh atasan Beni keluar ruangan.

Beni melanjutkan, polisi menyampaikan informasi yang sama seperti selumnya bahwa Sudirman kangen pengin bertemu dengan keluarga. “Polisi ingin bawa saya ke Polda Jabar, posisi Sudirman ada di Polda,” katanya.

Beni kembali menolak. Saat itu dia berlasan sedang bekerja. “Setelah selesai, saya bingung mau ke mana, saya telepon Bu Titin minta solusi gimana. Polisi tetap ngotot buat bawa saya, sama nanyain orang tua saya di mana,” katanya.

“Saya bilang, saya enggak tahu orang tua saya di mana, saya enggak pulang-pulang. Akhirnya polisi bilang, saya nungguin nanti sampai jam 4 setelah kamu pulang kerja dan izin atasan,” ujarnya.

Beni mengaku panik karena dipaksa akan dibawa ke Polda Jabar namun tidak ada surat panggilan resmi dari pihak kepolisian mengenai tujuan untuk apa dibawa ke sana.

“Bu Titin nyuruh, sudah jangan terlalu diladenin, keluar saja. Saya keluar pun dikejar, saya dikejar, saya bingung mau ke mana, akhirnya ke Alfa dulu. Untungnya ada mobil wartawan tvOne, dari situ saya kabur,” katanya.

Setelah ditanya lebih lanjut maksud kedatangan sejumlah polisi tersebut, Beni menyampaikan, polisi meminta pihak keluarga untuk datang ke Polda Jabar untuk mencabut kuasa Sudirman. Adapun kuasa hukum Sudirman adalah Titin Prialianti.

“Waktu itu, katanya saya dan keluarga harus ketemu sama Sudirman, katanya mau cabut kuasa. Tapi kan saya percaya sama Bu Titin. Di situ saya enggak mau,” ujarnya.

91