Tel Aviv, Gatra.com - Berhembus kabar Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah membubarkan Kabinet Perang yang beranggotakan enam orang. Langkah politik ini diungkapkan pejabat Israel yang dikutip Reuters, Senin (17/6).
Untuk selanjutnya, Netanyahu akan berkonsultasi dengan sekelompok kecil menteri termasuk Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Urusan Strategis Ron Dermer yang pernah berada di Kabinet Perang.
Langkah politik ini memang sudah diprediksi banyak pihak sebagai respon kepergian mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz dari Kabinet Perang.
Perdana menteri telah menghadapi tuntutan dari kelompok ultra-kanan dalam koalisinya, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich dan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, untuk dimasukkan dalam kabinet perang. Langkah ini berpotensi akan meningkatkan ketegangan dengan mitra internasional termasuk Amerika Serikat.
Kabinet Perang dibentuk setelah Gantz bergabung dengan Netanyahu dalam pemerintahan persatuan nasional pada awal perang pada bulan Oktober. Dalam Kabinet terbatas itu juga menyertakan mitra Gantz, Gadi Eisenkot dan Aryeh Deri, ketua partai keagamaan Shas, sebagai pengamat.
Gantz dan Eisenkot keduanya meninggalkan pemerintahan pekan lalu. Alasannya, Netanyahu gagal dalam menyusun strategi perang Gaza.