Home Regional Dukung Program Ramah Lingkungan, MAJT Bagikan Daging Hewan Kurban Gunakan Besek

Dukung Program Ramah Lingkungan, MAJT Bagikan Daging Hewan Kurban Gunakan Besek

Semarang, Gatra.com - Pengurus Pengelola Masjid Agung Jawa Tengah (PP MAJT) ikut mendukung program ramah lingkungan dengan membagikan daging hewan kurban dikemas menggunakan besek bambu.

Humas MAJT, Benny Arief Hidayat mengatakan pada Iduladha 1445 Hijriah/2024 membagikan sebanyak 2.357 besek daging hewan kurban kepada masyarakat di wilayah Kota Semarang dan sekitarnya.

“Penggunaan wadah daging hewan kurban non-plastik itu telah dilakukan sejak MAJT pertama kali didirikan. Sebagian besar kami telah menggunakan wadah dari besek,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (18/6).

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu sebelumnya telah mengimbau kepada panitia Iduladha untuk menggunakan wadah daging hewan kurban mamakai bahan yang ramah lingkungan, tidak gunakan plastik.

Ketua Panitia Iduladha, MAJT, H Isdiyanto Isman SIP menjelaskan pada Iduladha 1445 Hijriah menerima seanyak 15 ekor sapi dan 32 kambing. Penyembelihan dilakukan pada hari tasrik, Selasa (18/6).

“Terima kasih kepada para mudhohi yang telah mempercayakan MAJT menyalurkan daging kurban, semoga menjadi amal baik bagi para mudhohi,” ujarnya.

Isdiyanto menjelaskan proses penerimaan hewan kurban, hingga penyembelihan dan pembagian dilakukan oleh tenaga profesional dan melibatkan instansi yang berwenang mengawasi kesehatan dan kualitas daging kurban.

“Setiap hewan kurban setelah disembelih diperiksa hatinya untuk mengetahui ada tidaknya cacing yang berbahaya oleh dokter hewan. Semua diawasi dan diperiksa. Alhadulillah hewan kurban baik- baik semua,” katanya.

Sementara, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Semarang, Ahmad Fuad menyatakan sebagian besar masjid di Kota Semarang telah menerapkan penggunaan wadah non-plastik untuk membungkus daging kurban, seperti besek, daun jati, daun pisang, hingga daun lompong.

“Kami mendukung gerakan ramah lingkungan, plastik itu tidak ramah lingkungan karena sulit terurai,” tandasnya.

Gerakan ramah lingkungan ini, imbuh Farid, merupakan dorongan dari Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu yang meminta menghindari penggunaan plastik sekali pakai dalam pembagian daging hewan kurban.

"Sekarang panitia Iduladha di masjid yang dulunya pakai plastik sudah banyak pakai besek, dan lainnya yang ramah lingkungan,” ujarnya.

15