Home Hiburan Melawan Lupa Jejak Sejarah 1998, IKOHI dan #KawanHermanBimo Luncurkan Film “Yang Tak Pernah Hilang”

Melawan Lupa Jejak Sejarah 1998, IKOHI dan #KawanHermanBimo Luncurkan Film “Yang Tak Pernah Hilang”

Jakarta, Gatra.com - Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan #KawanHermanBimo akan melakukan pemutaran film dokumenter ‘Yang Tak Pernah Hilang’ di bioskop Epicentrum 2, Jakarta, pada hari ini, Sabtu (22/6).

Film dokumenter tersebut muncul sebagai bentuk memorialisasi dan perjuangan #MelawanLupa dalam mengenang pelbagai peristiwa kelam pelanggaran HAM dan menjadi pembelajaran penting agar peristiwa serupa tidak terulang di masa depan.

Menurut Ketua Komnas HAM, Atnike Nova Sigiro, memorialisasi ini adalah sebagai bentuk pemulihan kolektif dan simbolik.

“Bertujuan untuk memberikan ruang bagi korban untuk menjelaskan masa lalu serta mengajak masyarakat untuk mengenang pengalaman masa lalu sebagai upaya untuk mencegah keberulangan,” ujarnya.

Oleh karena itu, film dokumenter ini dimaksudkan sebagai memorialisasi yang mengingatkan publik, terutama generasi muda, bahwa korban-korban penculikan aktivis 1998 belum ditemukan dan mendapatkan keadilan.

Produser film yang juga Ketua IKOHI Jawa Timur, Dandik Katjasungkana, mengatakan, pembuatan film ini merupakan bagian dari upaya untuk mendesak Pemerintah serta elit politik agar menyelesaikan kasus ini dan sebagai perjuangan #MelawanLupa.

“Film ini sebagai upaya menghidupkan kembali ingatan tentang kawan yang hilang dan tidak adanya upaya untuk mengungkap keberadaan mereka hingga kini,” kata Dandik, Jumat, (21/6).

Lebih jauh, Dandik menuturkan, ide film telah digagas pada 2019 dan selesai pada Februari 2024. Menurutnya, isu kemanusiaan-lah yang menjadi benang merah dalam film ini. “Jangan sampai isu besar kemanusiaan soal penghilangan paksa yang kami angkat dalam film ini akhirnya dianggap recehan,” tuturnya.

Adapun, film ‘Yang Tak Pernah Hilang’ telah diluncurkan pertama kali di Surabaya pada Maret 2024. Ayah dari Bimo Petrus, Utomo Rahardjo menyambut penuh haru kehadiran film ini.

“Seperti energi baru untuk berjuang bagi anak saya yang masih hilang. Upaya mengingat Bimo dan Herman melalui film ini menjadi kekuatan tersendiri bagi saya,” ujarnya.

Sementara itu, Keluarga Herman Hendrawan di Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyebut film ini membuat sosok Herman seolah selalu hidup.

Kakak Herman, Hera Haslinda menyatakan film ini menegaskan bahwa Herman tidak pernah hilang dari ingatan dan hati semua orang terdekatnya. “Meski secara fisik Herman tidak berada di antara kami,” ucap Hera.

Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI) dan #KawanHermanBimo berharap film dokumenter ini jadi pemicu agar Pemerintah menuntaskan kasus penghilangan paksa aktivis 1997/1998, serta mendorong masyarakat agar terus berjuang #MelawanLupa atas semua kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

52