Pati, Gatra.com - Sungai Silugonggo yang membelah Kabupaten Pati, Jawa Tengah, diduga tercemar limbah pabrik. Ihwal tersebut diutarakan Jaringan Masyarakat Peduli Sungai Juwana (Jampisawan) saat jelajah sungai, Kamis (27/6).
Ketua Jampisawan, Sunhadi, mengatakan ada puluhan pabrik yang diduga melakukan pencemaran dengan membuang limbah industri ke Sungai Silugonggo.
"Diakui atau tidak ada beberapa paralon yang dari pabrik itu masuk di sungai. Entah itu gunanya membuang, saya belum tahu. Faktanya ada paralon ke sungai. Ada yang kelihatan di atas maupun di dalam. Perkiraan ada puluhan pabrik, tapi paralonnya yang saya ketahui ada enam," ujarnya.
Diungkapkan, jika paralon tersebut memang membuang limbah ke sungai, dikhawatirkan ekosistem sungai bakal terganggu. Imbasnya, manusia lagi-lagi yang dirugikan.
"Tapi kemarin ada ikan-ikan yang mati. Maka itu kewajiban kita semua, sungai itu harus dijaga. Bagaimana pabrik-pabrik ini jangan sampai membuang limbah di sungai," bebernya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pati, Tulus Budiharjo, menampik dugaan puluhan pabrik membuang limbah ke sungai.
Paralon yang mengarah ke sungai, diklaim, merupakan saluran untuk membuang olahan limbah yang telah diproses melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
"Kalau limbah pabrik tidak ada. Kalau sudah diolah iya. Sudah melalui IPAL. Kalau langsung dibuang langsung (ke sungai) tidak ada," tukasnya.
Tulus berani bertaruh, air buangan IPAL dari pabrik ke sungai Silugonggo aman bagi ekosistem dan tidak mencemari lingkungan. Bahkan ia menuding pencemaran terbesar di sungai adalah limbah rumah tangga.
"Sudah IPAL semua. Air buangannya memang ada. Justru yang banyak malah dari masyarakat. Limbah rumah tangga malah banyak. Kalau pabrik tidak. Tidak mencemari karena sudah IPAL. Kan sudah ada baku mutu," sebutnya.