Jakarta, Gatra.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Monoarfa mengungkapkan bahwa, Indonesia beresiko kehilangan ekonomi mencapai Rp551 triliun per tahun atau setara dengan 4-5% Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia akibat dari sampah sisa makanan atau food waste.
Suharso mengatakan, pada sektor pangan, pengendalian susut dan sisa makanan atau food waste menjadi salah satu strategi intervensi prioritas yang dapat menekan jumlah timbulan sampah hingga separuh yang ada saat ini.
“Dan mencegah risiko kehilangan ekonomi hingga Rp551 triliun per tahun,” kata Suharso dalam acara Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation and Circularity, Rabu (3/7).
Menurut Suharso, pemanfaatan sisa pangan yang masih layak konsumsi juga dapat memenuhi kebutuhan energi setidaknya sebanyak 62% dari total penduduk yang kekurangan energi.
Total emisi GRK dari FLW yaitu 1.702,9 Mt CO2-ek dengan kontribusi rata-rata per tahun setara dengan 7,29% emisi
Pengelolaan susut dan sisa pangan juga berkontribusi pada penurunan emisi hingga 1.702,9 Mt CO2-ek atau 7,3% dari total emisi gas rumah kaca Indonesia tahun 2019.