Home Gaya Hidup Tantangan Band 90-an untuk Penonton Gen Z di Prambanan Jazz 2024

Tantangan Band 90-an untuk Penonton Gen Z di Prambanan Jazz 2024

Sleman, Gatra.com -  Musisi yang berjaya di era 90-an masih merajai panggung dan menjadi magnet bagi pecinta musik lintas generasi. Generasi yang hidup dan tumbuh dengan musik di era itu pun menjadi pangsa menarik bagi ajang penyelenggaraan musik.

Ini terlihat di konser Prambanan Jazz ke-10 ‘Satu Dekade Bersama’ yang digeber selama tiga hari di pelataran Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan puncaknya berlangsung pada Minggu (7/7) malam.

Kelompok musik 90-an, seperti Kahitna, Gigi, dan Dewa 19 dipasang sebagai line up pamungkas di festival musik yang hadir sejak 2014 itu. Lagu mereka fasih dinyanyikan bak karaoke massal oleh ribuan penonton; bukan hanya dari generasi 90-an, tapi juga oleh para gen Z yang hadir.

Tiga band itu juga berkali-kali menyinggung gap generasi penonton ini sebagai materi interaksi di atas panggung. Kahitna, pemilik hits Cerita Cinta, Andai Dia Tahu, dan Cantik di dekade 90-an, bercerita, tahun ini mereka menginjak usia ke-38.

Walhasil, mereka menganggap kebanyakan penonton dari generasi Z sebagai keponakan. “Tapi jangan panggil aku Om, tapi Abah, eh Akang aja,” canda Hedi Yunus, vokalis Kahitna, saat mengundang penonton muda ke atas panggung.

Diselingi penampilan penyanyi Tulus yang lempang dan santun, tensi Prambanan Jazz kembali hangat saat salah satu band papan atas yang lahir di era 90-an, Gigi, unjuk gigi. “Yang lain main elektronik, kita sendiri yang diminta main unplugged,” seloroh Armand Maulana, sang vokalis, tentang performa mereka malam itu dalam format akustik.

Lagu-lagu Pintu Sorga, Janji, Andai, Jomblo, hingga Nakal pun meluncur secara atraktif ditingkahi celoteh dan aksi panggung Armand yang tetap energik. Armand berulang kali menyinggung soal kondisi fisik penonton generasi 90-an, seperti bakal masuk angin usai nonton konser malam-malam dan harus kerokan.

Ia pun ragu tantangannya pada para penonton dapat diikuti karena masalah umur. “Ini yang generasi 90-an sedikit kan ya? Lebih banyak gen Z,” seru Armand disambut sorakan tidak setuju dari penonton. “Ini kalian mau kuajak jongkok untuk bikin konten, bisa enggak?”

Band Dewa 19 yang tampil bersama vokalis Virzha pun menjadikan generasi pecinta musik 90-an sebagai sasaran candaan. “Di sini ada yang kelahiran 1972? Atau 1968 kayak Yuke?” celetuk pentolan Dewa 19, Ahmad Dhani, ke penonton sambil menggoda sang basis, Yuke Sampurna.

Dhani lalu memberi tantangan kepada penonton, terutama Baladewa, sebutan untuk fans Dewa 19, jika mengikuti kiprah band ini sejak awal. “Dari intronya pasti bisa menebak lagu yang rilis 1993 ini,” kata dia sebelum memainkan tembang ‘Aku Milikmu’.

Penampilan ketiga band papan atas itu membuat malam terakhir Prambanan Jazz ke-10 itu tetap meriah. Kendati, penampil dari mancanegara, Queen At The Opera, kelompok musik dari Italia yang khusus membawakan lagu-lagu band legendaris, Queen, yang dijadwalkan tampil di panggung spesial, malam itu, batal hadir.

Sebelum ketiganya, penyanyi dan kelompok musik dari era 90-an juga mengisi line up Prambanan Jazz ke-10 di hari pertama dan kedua, antara lain Kla Project, Indra Lesmana, Yuni Shara, Fatur. Performa mereka melengkapi sederet musisi generasi yang lebih muda di konser ini, seperti Tulus, Nadin Amizah, Sal Priadi, dan Yura Yunita.

47