Home Ekonomi Banyak Manfaatnya, Bappenas Serius Dorong Ekonomi Sirkular

Banyak Manfaatnya, Bappenas Serius Dorong Ekonomi Sirkular

Jakarta, Gatra.com - Percepatan transisi energi, penerapan ekonomi sirkular serta pengembangan industri hijau merupakan bagian dari rencana penerapan ekonomi hijau dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.

“Model ekonomi linear tidak lagi sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjut, maka dari itu Bappenas mencoba mendorong penerapan ekonomi sirkular. Dengan ekonomi sirkular, kita dapat mencapai lebih banyak dengan menggunakan lebih sedikit karena ekonomi sirkular lebih dari sekedar pengelolaan limbah tapi mencakup seluruh produksi, distribusi dan konsumsi dari hulu ke hilir rantai pasokan”, ungkap Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas, Amalia Adininggar Widyasanti dalam salah satu sesi di Green Economy Expo: Advancing Technology, Innovation, and Circularity, akhir pekan lalu.

Dalam strategi dekarbonisasi pada kawasan industri dengan mengadopsi ekonomi sirkular salah satu upaya yang tengah didorong adalah pengembangan Kawasan Industri Hijau dan Eco Industrial Park (EIP). Saat ini ada sekitar 135 kawasan industri yang beroperasi di Indonesia dan pemerintah berupaya secara bertahap mengubahnya jadi EIP.

Kebijakan lain yang dapat menjadi enabler adalah penerapan ISO dan SNI Ekonomi Sirkular oleh BSN, Ecolabel, Proper, EPR oleh Kementerian LHK, serta Sustainable Finance dan Sustainable Roadmap oleh OJK.

Untuk mempercepat transisi energi menuju target Net Zero Emissions (NZE) pada 2060, Pemerintah Indonesia melakukan beberapa strategi seperti penerapan efisiensi energi, elektrifikasi, moratorium dan pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang sudah ada, pengembangan EBT secara offgrid, ongrid dan BBN, pengembangan sumber energi baru seperti hidrogen, nuklir dan amonia serta pengembangan Carbon Capture Storage (CCS)/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS).

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Eniya Listiani Dewi menekankan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) yang dimiliki Indonesia untuk mendukung proses dekarbonisasi industri guna mencapai target NZE.

“Indonesia memiliki potensi EBT besar, terpencar, dan beragam untuk mendukung ketahanan energi nasional dan capaian target bauran EBT seperti tenaga surya dengan potensi sebesar 3.294 GW, hidro dengan potensi 95 GW, bioenergi dengan potensi 57 GW, angin dengan potensi 155 GW, panas bumi dengan potensi 23 GW, dan laut dengan potensi 63 GW”, paparnya.

119