Purworejo, Gatra.com - Masa pendaftaran Bakal Pasangan Calon (Bapaslon) Pilkada Serentak Tahun 2024 tinggal memghitung hari. Namun nama-nama yang muncul di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, masih belum bisa diprediksi karena rekomendasi dari Parpol hingga kini belum turun.
Relawan bakal calon (balon) pun belum ada yang bergerak untuk menyatakan dukungan pada Balon Bupati/Wakil Bupati Purworejo. Salah satu nama yang santer digadang menjadi Balon Wakil Bupati adalah Hermawan Wahyu Utomo yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PDAM Tirta Perwitasari Purworejo.
Dukungan diberikan oleh KH Muhammad Chazim Masduqi yang sering disapa Gus Chazim, Pengasuh Ponpes Asy - Syarof, Desa Jatiwangsan, Kecamatan Kemiri ,Kabupaten Purworejo. Dukungan tersebut disampaikan dalam acara haul Simbah KH Syarifudin dan Simbah KH Masduqi Syarof.
"Saya mendukung Hermawan Wahyu Utomo untuk maju sebagai Bakal Calon Wakil Bupati Purworejo dalam Pilkada Tahun 2024 ini. Ada beberapa alasan mengapa saya mendukung Beliau. Antara lain adalah, sudah teruji memimpin BUMD di Kalimatan telah berhasil. Memimpin Desa Banjarsari, Kecamatan Purwodadi juga sukses, memimpin PDAM Tirta Perwitasari juga sukses," kata Gus Chazim kepada wartawan.
Gus Chazim menilai, Purworejo membutuhkan sosok pemimpin yang lihai dalam hal administrasi dan manajemen. Modal tersebut dianggap telah dimiliki oleh Hermawan sehingga dipandang mampu untuk maju Pilkada.
"Jika nanti Bupatinya dari Partai Politik, maka wakilnya harus dari kalangan profesional. Saudara Hermawan ini sudah terbukti teruji atas kemampuannya. Mas Hermawan ini juga seorang dermawan dan sering membantu orang yang kurang mampu, apalagi untuk dunia pendidikan. Harapan saya, semoga Purworejo lebih baik dan sejahtera untuk masyarakat. Kalau ingin ada perubahan untuk Purworejo lebih baik, ya.Itulah syaratnya. Bupati dari Parpol, Wakil dari profesional," ungkap Gus Chazim.
Diwawancara terpisah, Direktur PDAM Tirta Perwitasari Purworejo, Hermawan Wahyu Utomo menyatakan bahwa, ia sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan kepercayaan yang diberikan oleh salah satu Kiai karismatik tersebut.
Ia menyebutkan dari para tokoh juga mengatakan bahwa, secara biografi sangat cocok jika birokrat (dari Parpol) yang paham pemerintahan didampingi oleh teknokrat (profesional) yang piawai tentang manajemen.
Namun, Hermawan yang menjadi Dirut PDAM sejak tahun 2015 lalu itu menyatakan bahwa, ia masih di bawah Bupati Purworejo.
"Saya masih di bawah Bupati dan tetap akan mengikuti instruksi dari Kuasa Pemegang Modal (KPM) di mana saya bekerja sebagai Direktur Utama PDAM. Secara vertikal Bupati adalah pimpinan saya," kata Wawan, Selasa (09/07).
Jika ditugaskan atau diperintahkan oleh pimpinan untuk mendapat tugas baru (sebagai bakal calon wabup), Wawan pun mengaku siap.
"Jika pun tidak (menjadi balon Wabup), saya juga tidak masalah. Intinya ingin bekerja memajukan Purworejo secara makro dan PDAM secara mikro. Semua ini saya pandang sebagi tugas dan amanah yang harus saya emban, bukan ambisi pribadi. Saya pantang menolak tugas. Dalam bekerja pun harus menjalankan tugas dengan tuntas," tegas Wawan.
Menurut Wawan, ada beberapa pihak yang menghubunginya untuk menawarkan agar mau diusung sebagai Blon Wabup, tetapi sampai saat ini dia masih belum bersedia.
"Saya menempatkan diri pada rel, semua yang saya lakukan, harus atas ijin dari pimpinan (bupati). Dalam Smsistem birokrasi, semua atas ijin pimpinan karena masih teriat kedinasan," ucapnya.
Selama menjabat sebagai Dirut, Wawan berhasil menaikkan ranking PDAM Tirta Perwitasari. Dari peringkat 187 pada tahun 2017, menjadi peringkat 39 PDAM berkinerja terbaik se-Indonesia versi BPKP.
PDAM Tirta Perwitasari pun saat ini menjadi tiga besar nasional terbaik versi Kemendagri untuk PDAM klasifikasi kecil (pelanggan kurang dari 50.000). PDAM Tirta Perwitasari juga berhasil menaikkan deviden bagi Pemkab Purworejo dari semula ratusan juta menjadi Rp2,6 M pada tahun 2023.