Gaza, Gatra.com - Pasukan Israel menewaskan sedikitnya 18 warga Palestina pada hari kedua peningkatan serangan militer di Jalur Gaza pada hari Selasa. Menurut kelompok militan Hamas, tindakan itu membahayakan perundingan gencatan senjata.
Reuters, Selasa (9/7) melaporkan, mediator Qatar dan Mesir, yang didukung oleh Amerika Serikat, telah mempercepat upaya mereka minggu ini untuk “menyegel” kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan untuk mengakhiri perang Gaza, dan membebaskan sandera Israel di Gaza sebagai imbalan atas tahanan Palestina yang dipenjara di Israel.
Pada hari Selasa, tank-tank Israel memperdalam serangan mereka ke beberapa distrik Kota Gaza seperti Shejaia, Sabra dan Tel Al-Hawa, di mana penduduk melaporkan pada hari sebelumnya beberapa pertempuran paling sengit sejak dimulainya perang.
Setelah perintah evakuasi Israel, ribuan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza di utara wilayah, itu dan ke barat menuju pantai Mediterania dan ke selatan.
“Serangan itu dapat membawa proses negosiasi kembali ke titik awal," kata Hamas mengutip pemimpin Ismail Haniyeh, mengatakan pada hari Senin.
Sayap bersenjata Hamas dan Jihad Islam mengatakan mereka bertempur melawan pasukan Israel di Tel Al-Hawa dengan roket antitank dan tembakan mortir, dan menimbulkan korban. Tidak ada tanggapan langsung dari militer Israel atas klaim tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, militer Israel mengatakan pasukan melanjutkan operasi di Kota Gaza, menyusul intelijen yang menunjukkan kehadiran Hamas dan Jihad Islam di daerah tersebut.
Dikatakan pasukan Israel telah melumpuhkan puluhan pejuang dan menemukan banyak senjata.
Pejabat kesehatan Palestina mengatakan serangan udara Israel menewaskan enam orang di sebuah rumah di Kota Gaza, sementara sembilan lainnya tewas dalam serangan lain di dua rumah di Al-Nuseirat dan Deir Al-Balah di Gaza tengah.
“Serangan udara Israel di Tel Al-Sultan di Rafah barat di tepi selatan Jalur Gaza menewaskan tiga warga Palestina,” kata petugas medis.
Perang itu dipicu pada 7 Oktober ketika para pejuang yang dipimpin oleh Hamas, yang menguasai Gaza, menyerang Israel selatan, menewaskan 1.200 orang dan menyandera sekitar 250 orang, menurut data Israel.
Lebih dari 38.000 warga Palestina telah tewas dalam serangan militer Israel sejak saat itu, menurut pejabat kesehatan Gaza.