Beirut, Gatra.com - Kepala kelompok Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan Hamas tengah melakukan perundingan gencatan senjata Gaza dengan Israel atas nama seluruh “Poros Perlawanan”. Jika kesepakatan tercapai, Hizbullah akan menghentikan operasinya tanpa perlu perundingan terpisah.

Reuters, Rabu (10/7) melaporkan, pada saat yang sama, Nasrallah memperingatkan bahwa Hizbullah siap dan tidak takut akan perang dan menunjuk pada serangan roket dan pesawat nirawak, yang semakin besar yang telah ditembakkan kelompok itu ke Israel sebagai bukti.

Poros Perlawanan adalah aliansi yang dibangun selama bertahun-tahun atas dukungan Iran terhadap Israel, dan pengaruh AS di Timur Tengah. Ini termasuk Houthi Yaman dan kelompok bersenjata Syiah di Irak.

"Hamas bernegosiasi atas nama sendiri dan atas nama faksi-faksi Palestina, dan juga atas nama seluruh Poros Perlawanan. Apa yang diterima Hamas, kita semua terima," kata Nasrallah, berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, berkabung atas pembunuhan baru-baru ini seorang komandan senior Hizbullah.

Hizbullah mulai menembaki target-target Israel di perbatasan untuk mendukung Palestina setelah sekutunya Hamas melancarkan serangan 7 Oktober terhadap Israel yang memicu perang di Gaza.

Mereka telah berulang kali melabeli serangannya sebagai "front dukungan", yang bertujuan untuk menarik sumber daya militer Israel dari Gaza dan mendukung Palestina.

Puluhan ribu warga Israel dan Lebanon terpaksa mengungsi dari daerah sekitar perbatasan antara kedua negara, dan pengamat internasional telah memperingatkan dalam beberapa minggu terakhir akan meningkatnya risiko konflik yang lebih luas.

AS dan Prancis telah mempelopori upaya diplomatik untuk mencoba mengamankan kesepakatan yang akan mencegah meluasnya konflik antara Israel dan Hizbullah.

Nasrallah mengatakan bahwa, bagi Hizbullah, gencatan senjata di Gaza sudah cukup untuk melakukan itu.

“Jika ada gencatan senjata di Gaza, maka front kami juga akan melakukan gencatan senjata tanpa diskusi, terlepas dari kesepakatan, mekanisme, atau negosiasi lainnya,” katanya.