Pennsylvania, Gatra.com - FBI mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, pria berusia 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai tersangka dalam percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump, di sebuah rapat umum kampanye pada hari Sabtu (13/7).
Reuters, Minggu (14/7) melaporkan, tersangka ditembak dan dibunuh oleh Secret Service beberapa detik setelah ia diduga melepaskan tembakan ke arah panggung tempat Trump dan kawan-kawannya berpidato di Butler, Pennsylvania.
FBI mengatakan pihaknya sedang berupaya menentukan motif serangan tersebut, yang mengakibatkan satu peserta rapat umum tewas dan dua penonton lainnya mengalami luka kritis. Trump tertembak di telinga.
Catatan pemilih negara bagian menunjukkan bahwa Crooks terdaftar sebagai seorang Republikan. Pemilihan umum 5 November mendatang akan menjadi pertama kalinya Crooks --cukup umur untuk memberikan suara dalam pemilihan presiden.
Crooks tinggal sekitar satu jam dari tempat penembakan terjadi di Butler. Administrasi Penerbangan Federal mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka menutup wilayah udara di atas Bethel Park karena alasan keamanan khusus.
Menurut pengajuan Komisi Pemilihan Umum Federal tahun 2021, ketika Crooks berusia 17 tahun, ia menyumbang US$15 kepada ActBlue, sebuah komite aksi politik yang mengumpulkan uang untuk politisi berhaluan kiri dan Demokrat. Sumbangan tersebut diperuntukkan bagi Progressive Turnout Project, sebuah kelompok nasional yang menggalang dukungan bagi Demokrat untuk memilih. Kelompok-kelompok tersebut tidak segera menanggapi permintaan Reuters, untuk memberikan komentar.
Ayah Crooks, Matthew Crooks, 53 tahun, mengatakan kepada CNN bahwa ia mencoba mencari tahu apa yang terjadi dan akan menunggu sampai ia berbicara dengan penegak hukum, sebelum berbicara tentang putranya.
Thomas Crooks lulus pada tahun 2022 dari Bethel Park High School, menurut Pittsburgh Tribune-Review. Ia menerima "penghargaan bintang" sebesar US$500 dari National Math and Science Initiative, menurut surat kabar tersebut.
Sebuah video upacara wisuda tahun 2022 yang dikutip New York Times memperlihatkan Crooks menerima ijazah sekolah menengahnya yang disambut tepuk tangan meriah. Video dari upacara tersebut yang diunggah daring memperlihatkan Crooks mengenakan kacamata dalam balutan gaun wisuda hitam dan berpose dengan seorang pejabat sekolah. Reuters tidak dapat segera memverifikasi keaslian video tersebut.
Petugas penegak hukum mengatakan pada hari Sabtu bahwa Crooks tidak membawa identitas apa pun ke lokasi penembakan dan harus diidentifikasi menggunakan metode lain.
"Kami sedang melihat foto-foto sekarang dan kami mencoba memeriksa DNA-nya dan mendapatkan konfirmasi biometrik," kata Kevin Rojek, agen khusus FBI yang bertanggung jawab, dalam jumpa pers.
USA Today melaporkan bahwa puluhan kendaraan penegak hukum ditempatkan di luar tempat tinggal yang tercantum di alamat tersebut dalam catatan pendaftaran pemilih Crooks. Petugas dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak berada di tempat kejadian dan satu regu penjinak bom berada di tempat tinggal tersebut.
Batas kediaman tersangka dijaga ketat dengan garis polisi berwarna kuning pada hari Minggu. Sebuah kendaraan milik Kepolisian Alleghany County diparkir di luar.
"Sungguh gila jika ada orang yang melakukan ini," kata Dan Maloney, seorang warga berusia 30 tahun dari daerah tersebut seperti dikutip oleh USA Today.
Reuters tidak dapat segera mengidentifikasi akun media sosial atau unggahan daring lainnya oleh Crooks. Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, tidak segera menanggapi pertanyaan tentang apakah platform tersebut telah menghapus akun apa pun yang terkait dengan tersangka.