Home Ekonomi Realisasi Produksi Gas RI Masih Loyo pada Semester I-2024

Realisasi Produksi Gas RI Masih Loyo pada Semester I-2024

Jakarta, Gatra.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatatkan realisasi lifting atau salur gas pada semester I-2024 tercatat masih rendah yakni sebesar 5.301 juta standar kaki kubik per hari (MSCFD).

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto, menjelaskan bahwa nilai tersebut lebih rendah dibanding target APBN dan WP&B yang masing-masing sebesar 5.785 MSCFD dan 5.443 MSCFD.

“Kita itu sudah hitung outlook akan menjadi 5.554 kaki kubik per hari dengan realisasi yang lebih besar dari target WP&B, meskipun kita masih mengalami kendala untuk target APBN, tapi kita sudah melihat ada incline untuk lifting gas,” kata Dwi dalam konferensi pers, capaian kinerja SKK Migas semester I-2024 di Kantor SKK Migas, Jakarta, Jumat (19/7).

Dwi menjelaskan bahwa untuk realisasi lifting gas di dalam negeri mengalami kendala infrastruktur. Terlebih di Batang-Cirebon yang diharapkan nanti pada 2025 dapat menyerap kelebihan gas dan dialihkan ke Jawa Barat.

“Demikian juga Pemping yang di Natuna sehingga kelebihan di Natuna bisa dialihkan, tapi bisa mengalir ke Batam,” jelasnya.

“Jadi saat ini Natuna mengalir ke Singapura, kita harapkan nanti kelebihan gasnya bisa diserap juga oleh Batam. Sehingga gas dari Sumatera bagian tengah bisa dialihkan untuk men-support Jawa Barat,” jelasnya.

Kemudian, SKK Migas juga mencatatkan realisasi contingent resources yang mencapai 1.164 juta barel standar minyak (MMBOE), atau sebesar 763% dari target yakni sebesar 152,5 MMBOE. 

Selanjutnya, realisasi reserves replacement ratio (RRR) pada semester I-2024 hanya mencapai 19%. Capaian tersebut berada di bawah target yang sebesar 94%.

Sedangkan, realisasi untuk cost recovery per semester I-2024 yakni sebesar US$3,3 miliar. Nilai tersebut masih di bawah target yang telah ditetapkan yakni sebesar US$3,47 miliar.

72