Home Teknologi Asal Didukung Ekosistem, Indonesia Bisa Gali Potensi Pengembangan Aplikasi

Asal Didukung Ekosistem, Indonesia Bisa Gali Potensi Pengembangan Aplikasi

Jakarta, Gatra.com - Dewasa ini, pemunculan berbagai aplikasi atau apps kian marak dihadirkan sebagai pola anyar dalam kehidupan bermasyarakat. Bukan hanya dari swasta, penyedia layanan pemerintah pun kian marak mengedepankan layanan berbasis aplikasi sebagai pola kerja baru mereka.

Masalahnya, tak sedikit pula aplikasi yang pemanfaatannya hanya seumur jagung. Dibalik tantangan itu, pada umumnya daya hidup aplikasi yang singkat tidak dibarengi oleh ide dan inovasi dalam pengembangannya.

Co-Founder dan Co-Managing Director Garuda Hacks, Rafael Brian Sumali, menyebut bahwa kekuatan dan orisinalitas ide berbicara banyak terhadap perkembangan pembuatan aplikasi saat ini.

“Ide menjadi salah satu kekuatan utama dalam pembuatan aplikasi di tengah pertumbuhan teknologi digital,” kata Brian dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (19/7).

Fenomena itu pula yang menjadi pemantik pihaknya dalam menyelenggarakan kompetisi pemrograman aplikasi bernama Garuda Hacks 5.0. Di tahun ini, Universitas Multimedia Nusantara menjadi tuan rumah penyelenggaraan pada Juli 2024.

Pada penyelenggaraan di tahun kelima, Hackathon Garuda Hacks 5.0 menjangkau 550 peserta dari 216 sekolah dan perusahaan berbeda. Di antara 550 peserta, terdapat 155 siswa SMA.

Kompetisi ini, sambung Brian, bisa menjadi sebuah inkubasi dari berbagai ide dan inovasi yang digagas lewat aplikasi. Apalagi, Brian pun menyebut di penyelenggaraan tahun kelima ini makin banyak dan variatif ide-ide pengembangan aplikasi yang ditawarkan.

“Di Indonesia pun kini makin banyak pembuatan aplikasi yang tujuannya membantu banyak orang. Harapannya, ini menjadi wadah pengembangan ide dari aplikasi dengan manfaat tersebut,” tutur dia.

Namun bicara lebih luas, Brian pun tak menampik bahwa Indonesia masih membutuhkan ekosistem teknologi digital yang lebih baik, jika sektor pengembangan aplikasi ingin di dorong ke level yang lebih jauh dari hari ini.

“Misalnya saja, kecepatan internet kita belum merata. Kadang memang idenya sudah ada dan banyak, tapi terkendala ekosistem yang belum mendukung itu,” papar dia.

Atas dasar itu juga, Hackathon Garuda Hacks 5.0 diharapkan dapat mendorong semua orang, apapun latar belakangnya, untuk memasuki bidang ilmu komputer dan kewirausahaan.

“Kami merasa terdorong dan bertujuan untuk melanjutkan upaya kami dalam menarik peserta dari seluruh Indonesia untuk berkompetisi di Garuda Hacks," tuturnya.

Sementara itu, Logistics Co-Director Garuda Hacks, Dominic Moreno Kartadjoemena menambahkan, bahwa dengan situasi saat ini justru tak meredupkan ketertarikan anak muda di Indonesia dengan teknologi informatika.

Dengan minat yang diakui besar, maka sudah selarasnya perlu diberikan lebih banyak peluang untuk mengembangkan bakatnya.

"Masalahnya saat ini masih jarang peluang untuk berkembang, untuk show off their skills. Peluang itu penting sekali," tuturnya.

83