Home Hukum Bertekad Kuatkan Pemberantasan Korupsi, Kepala ORI DIY Lolos Seleksi Awal Capim KPK

Bertekad Kuatkan Pemberantasan Korupsi, Kepala ORI DIY Lolos Seleksi Awal Capim KPK

Yogyakarta, Gatra.com – Kepala Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Daerah Istimewa Yogyakarta, Budhi Masthuri, dinyatakan lolos seleksi tahap awal calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2024-2029 yang diumumkan hari ini, Rabu (24/7).

“Saya mendaftar di akhir batas waktu penutupan Senin (22/7) pukul 19.00 WIB. Saya mendaftar karena dorongan dari teman-teman pegiat antikorupsi di Yogyakarta,” kata Budhi saat dihubungi.

Menurutnya, pimpinan KPK mengemban amanah tidak ringan dan menuntut tanggung jawab besar. Ia menjelaskan, proses pelengkapan berkas dikebut mulai Senin pagi dan bisa diselesaikan semua hingga berhasil mendaftar.

Dari 236 nama capim KPK yang dinyatakan lolos seleksi awal oleh Panitia Seleksi (Pansel) KPK, nama Budhi ada di urutan nomor 35.

Jika Budhi lolos seleksi berikutnya dan terpilih sebagai pimpinan KPK, menurut dia ada hal penting yang harus dilakukan, yakni memulihkan kembali citra lembaga antirasuah itu.

“Pertama, pesan independensi KPK harus terus diperkuat ke masyarakat dengan menepis semua isu miring KPK yang dinilai sering melakukan tebang pilih dan politisasi,” katanya.

Namun, kata Budhi, juga tidak kalah penting adalah internalisasi budaya antikorupsi pada seluruh lapisan masyarakat disertai kuatnya penegakan hukum. Menurutnya, penguatan penegakan hukum akan menjadi bukti independensi KPK dalam penanganan kasus korupsi.

“Tidak lupa juga upaya-upaya penyelamatan uang negara dalam jumlah besar juga menjadi prioritas,” ucap Budhi.

Usai pengumuman ini, Budhi mengaku telah bersiap untuk mengikuti tahapan berikutnya, yaitu tes tulis tentang korupsi dan penanganannya. Dirinya bilang akan banyak membaca buku seperti halnya mahasiswa sebelum ujian.

Menanggapi hal ini, Kepala Divisi Pengaduan Masyarakat dan Monitoring Peradilan Jogja Corruption Watch (JCW), Baharuddin Kamba, mengajak publik memberikan masukan atau catatan atas rekam jejak capim KPK yang berasal dari Yogyakarta.

“Baik rekam jejak positif maupun negatif, kami buka kesempatan masyarakat untuk menyampaikan ke JCW,” katanya.

Harapannya, berbagai informasi dan data dari masyarakat dapat menjadi pertimbangan bagi Pansel KPK agar orang-orang yang lolos di tahap selanjutnya adalah sosok-sosok yang memiliki integritas dan paham soal hukum dan korupsi.

“Bukan yang mencari sensasi dan betul-betul mau mewakafkan diri untuk kepentingan negara. Bukan pula oportunis maupun job seeker serta betul-betul memiliki komitmen pemberantasan korupsi," tutup Kamba.

52