Kupang, Gatra.com – Anggota Komisi III DPR RI, Irjen Purn Jacki Uly, menegaskan rekrutmen penerimaan calon taruna (Catar) Akpol di Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) tahun 2024 sudah sesuai prosedur. Ini karena semuanya dilaksanakan secara transparan dan dikawal pengawal internal dan eksternal.
“Saya lagi reses di NTT. Saya telah melakukan pertemuan-pertmuan dengan Kapolda dan jajaran. Saya minta klarifikasi soal ribut-ribut baik di NTT maupun Jakarta terkait penerimaan catar,” kata Jacki Uli di Mapolda NTT, Rabu, (24/7).
Pertemuan klarifikasi yang dilaksanakan di ruang rapat Kapolda NTT itu, jelas Jacki Uly, dihadiri oleh Wakapolda NTT beserta seluruh pejabat utama polda dan pengawas eksternal yang tergabung dalam Panitia Penerimaan Catar Akpol Tahun 2024.
Pada kesempatan itu juga, Jacki meminta penjelasan dari panitia dan pihak Polda NTT terkait kisruh kelulusan 11 catar Akpol yang menjadi sorotan publik.
"Semua yang lulus, itu tidak bisa diakalin karena hasilnya memang sudah begitu. Ada lima orang yang masuk kuota Mabes Polri dan enam orang kuota reguler. Kalau kuota Mabes itu ada persoalan, maka pasti kami panggil Kapolri untuk rapat dengar pendapat," tegas Jacki.
Mantan Kapolda NTT dan Sulawesi Utara ini juga menekankan pentingnya masyarakat NTT berpikir cerdas dan tidak membiarkan isu suku, agama, dan ras (SARA) menjadi bola liar.
“Saya harapkan masyarakat NTT berpikir cerdas. Ini karena belasan catar Akpol dari Polda NTT yang dinyatakan lulus sudah melalui prosedur tes yang ada. Jangan ada lagi isu bola liar terkait SARA,” ujar Jecki.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pengumuman kelulusan catar Akpol di Polda NTT, dinyatakan bahwa 11 orang lulus, enam orang di antaranya adalah kuota Polda NTT dan lima orang merupakan kuota Mabes Polri.
Kelima orang yang masuk kuota Mabes dan 6 orang kuota reguler, semuanya telah berangkat mengikuti tes lanjutan di Semarang. Apabila lulus dalam tes itu, baru akan mengikuti pendidikan.