Beirut, Gatra.com - Sebelas orang, termasuk anak-anak, tewas dalam serangan roket di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel pada hari Sabtu, (27/7).
Al-arabiya mengutip N12 News Israel melaporkan, insiden ini terburuk dalam beberapa bulan kekerasan antara Israel dan kelompok-kelompok bersenjata di Lebanon.
Militer Israel mengatakan roket itu ditembakkan oleh kelompok Lebanon Hizbullah. Kelompok yang didukung Iran itu membantah terlibat dalam serangan itu, yang tampaknya akan menarik tanggapan keras dari Israel.
Layanan darurat Israel mengatakan sebelumnya bahwa sembilan orang terluka parah oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon yang menghantam lapangan sepak bola desa, di desa Druze Majdal Shams.
Seorang petugas medis menggambarkan kerusakan besar dan kebakaran di tempat kejadian.
“Kami menyaksikan kerusakan hebat saat tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban di rumput dan pemandangannya mengerikan,” kata petugas medis Magen David Adom, Idan Avshalom.
Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters: “Pesawat itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya anak-anak... banyak mayat dan sisa-sisa berada di lapangan, kami tidak tahu siapa mereka.” Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Serangan di lapangan sepak bola itu menyusul serangan Israel di Lebanon yang menewaskan empat militan pada hari Sabtu.
Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan keempat pejuang yang tewas dalam serangan Israel di Kfarkila di Lebanon selatan adalah anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.
Militer Israel mengatakan pesawatnya telah menargetkan bangunan militer milik Hizbullah, setelah mengidentifikasi sel militan yang memasuki gedung tersebut.
Hizbullah mengklaim setidaknya empat serangan, termasuk dengan roket Katyusha, sebagai balasan atas serangan Kfarkila.
Namun, perwakilan media senior Hizbullah, Mohammad Afif, membantah bertanggung jawab atas serangan di Majdal Shams.
Kelompok militan Lebanon Hizbullah membantah pihaknya menembakkan roket yang menewaskan sembilan orang di kota Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, yang dianeksasi Israel.
Dalam sebuah pernyataan, kelompok yang didukung Iran itu mengatakan pihaknya “dengan tegas membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu, dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams.”
“Perlawanan Islam tidak memiliki hubungan dengan insiden ini,” katanya, mengacu pada sayap militernya.
Hizbullah yang didukung Iran dan Israel telah saling serang sejak Oktober, setelah serangan Hamas terhadap Israel selatan memicu perang Gaza, dalam eskalasi terburuk sejak 2006.