Jakarta, Gatra.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Tito Karnavian mengatakan ada tiga syarat negara superpower.

Hal itu disampaikannya dalam acara penandatanganan nota kesepahaman kerja sama Polri dan Kementerian Perindustrian RI di Ruang Garuda, Lantai II, Gedung Kemenperin, Jalan Gatot Subroto No. 52-53, Jakarta Selatan, Senin (20/5).

"Syarat yang pertama, adalah memiliki angkatan kerja yang besar, agar kita menjadi produsen dan memproduksi [dalam jumlah] yang besar," kata Tito.

Setelah memiliki angkatan kerja, syarat kedua menurut Tito, adalah negara tersebut harus memiliki sumber daya alam yang melimpah. Namun perlu diingat bahwa sumber daya alam itu hanya bahan mentah.

"Ketiga, memiliki bentangan geografi yang luas. Ini untuk mengakomodir mesin dan sumber daya produksi yang juga besar," lanjutnya.

Negara superpower di bidang ekonomi menurut Tito ditunjukkan dengan kombinasi ketiga syarat tersebut. Ia menyebut negara seperti Tiongkok sebagai contoh utama.

"Kemudian ada India dan Amerika Serikat. Nah,  yang keempat ini mungkin adalah kita [Indonesia], kita disusul Rusia dan Afrika Selatan," katanya.

Adapun negara dengan pendapatan per kapita tinggi seperti Singapura tidak akan pernah bisa menjadi superpower.

"Mereka tidak memiliki angkatan kerja besar, wilayah yang luas, dan sumber daya alam. Kalau Australia misalnya, itu wilayahnya luas dan raw material yang banyak, tidak bisa juga menjadi superpower. Mengapa? Karena angkatan kerjanya sedikit," kata Tito.