Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) membuka Konferensi Internasional TNI di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (25/6). Acara dihadiri oleh anggota TNI serta pasukan pengamanan di negara yang tergabung dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dalam sambutanya, JK menekankan soal peran penting angkatan bersenjata sebagai tulang punggung dari misi pemeliharaan perdamaian PBB. Selain itu, aparat negara itu juga memainkan peran penting dalam menentukan efektifitas dari misi perdamaian dunia.

"Perdamaian PBB membutuhkan modernisasi yang dimulai dari angkatan bersenjata negara-negara kontributornya. Modernisasi tersebut tidak hanya terbatas pada teknologi serta doktrin modern, namun juga berbagai kapabilitas dan soft skills yang dibutuhkan peacekeeper dalam memahami mandat dan lingkungan kerjanya," kata JK dalam Pembukaan Konferensi Internasional TNI 

JK menambahkan, konferensi ini merupakan wujud kontribusi Indonesia dalam memanfaatkan modal politis yang dimiliki sebagai anggota Dewan Keamanan PBB. Terlebih, rekam jejak peacekeeping juga telah menghantarkan Indonesia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.

"Indonesia sedari dulu telah mencanangkan komitmennya terhadap misi perdamaian PBB, melalui kontribusi yang dimulai hanya 1 dekade setelah kemerdekaannya," ujarnya.

Konferensi internasional diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi negara-negara yang hadir untuk saling bertukar pikiran. Dengan begitu, lanjut JK, berbagai negara yang berbeda dapat bekerja sama dalam mendukung dan memperkuat misi perdamaian PBB.

"Karena perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Perdamaian hanya dapat diraih dengan adanya saling pengertian," tutupnya.